SOLOPOS.COM - Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, menginterogasi Sarmo, Pelaku pembunuhan dua warga Klaten dam Wonogiri, saat jumpa pers di mapolres, Sabtu (9/12/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, KLATEN — Warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, Agung Santoso, ternyata baru setahun mengenal Sarmo saat menjadi korban pembunuhan warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, tersebut pada November 2021 lalu.

Hal itu diungkapkan istri Agung Santoso, Katin, 47, saat ditemui wartawan di rumahnya, Sabtu (9/12/2023). Katin mengatakan suaminya mengenal Sarmo sejak setahun sebelum menghilang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mereka berkenalan karena usaha yang dijalankan bersama yakni bisnis penggergajian kayu. Hingga mereka menjalin kerja sama usaha grajen di Wonogiri. KTP Sarmo bahkan hingga kini masih ada di kediaman Agung Santoso di Desa Sajen sebagai jaminan untuk perjanjian kerja sama usaha penggergajian kayu itu.

Katin sempat mengingatkan Agung agar tak sepenuhnya percaya dengan Sarmo. Katin curiga suaminya dibohongi. Namun, Agung menilai perilaku Sarmo baik. Beberapa bulan sebelum Agung menghilang, Sarmo sering meminta kiriman uang dengan berbagai alasan.

Dalam sehari, Agung bisa menransfer uang empat hingga lima kali transaksi. “Kalau ditotal sekitar Rp800 juta [uang yang ditransfer ke Sarmo],” kata Katin.

Hingga akhirnya pada Rabu (24/11/2021) silam, Agung pamit kepada istrinya hendak ke rumah Sarmo untuk menagih utang. Sejak itu pula Agung tidak pernah kembali ke rumahnya di Desa Sajen, Trucuk, Klaten, hingga ditemukan sudah menjadi kerangka dan dikubur di tengah ladang wilayah Dusun Ciman pada Kamis (7/12/2023).

Seperti diketahui, Polres Wonogiri mengungkap kasus pembunuhan berantai dengan dua korban yang dikubur di lokasi berbeda di Dusun Ciman, Desa Semagar, Girimarto, Wonogiri, Kamis (7/12/2023). Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah, memastikan identitas dua jenazah yang sudah tinggal kerangka itu.

Keduanya yakni Sunaryo, warga Kelurahan/Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, yang hilang pada April 2022 serta Agung Santoso, warga Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, yang hilang pada November 2021.

Sedangkan tersangka kasus pembunuhan itu, Sarmo, warga Dukuh Ciman ditangkap pada Senin (4/12/2023) atas kasus pencurian gergaji mesin yang ia lakukan di Desa Kerjo Lor, Ngadirojo, Wonogiri, pada Senin (13/11/2023).

Setelah proses interogasi, Sarmo mengakui telah membunuh Agung Santoso dan Sunaryo. Tersangka membunuh korban dengan modus memberikan racun berupa potasium sianida pada minuman korban.

Kerangka Masih Utuh

Agung dibunuh pada Rabu (24/11/2021) di gubuk ladang jahe Dukuh Ciman sedangkan Sunaryo dibunuh pada Rabu (27/4/2022) di salah satu warung angkringan di Pasar Jatipurno lalu dikubur di bawah tempat timur Sarmo di tempat grajen Dusun Ciman.

Saat kuburannya dibongkar pada Kamis (7/12/2023), jasad Agung Santoso sudah menjadi kerangka namun masih utuh dan kini sudah dibawa ke Laboratorium Forensik Polda Jateng untuk proses autopsi. Berbeda dengan jasad Sunaryo yang sudah tinggal kerangka dan tidak lengkap.

Adik Agung Santoso, Suwartono, saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Sajen, Trucuk, Klaten, Sabtu (9/12/2023), menceritakan nomor WA Agung masih mengirimkan pesan singkat ke nomor WA anaknya selang sehari setelah Agung pergi meninggalkan rumah pada November 2021.

Namun, keluarga termasuk istri korban pembunuhan berantai di Wonogiri itu curiga pengirim pesan singkat itu bukan Agung melainkan orang lain. Hal itu karena Agung diketahui jarang kirim pesan WA dan lebih menyukai berkomunikasi melalui telepon.

“Tetapi itu beberapa kali [kirim pesan] WA dan ketika nomornya ditelepon tidak diangkat,” jelas Suwartono. Keluarga mendapatkan beberapa pesan dari nomor WA milik Agung, salah satunya meminta untuk menjemput pria itu di dua tempat berbeda.

Pertama, minta dijemput di wilayah Delanggu, Klaten. Setelah didatangi, ternyata Agung tidak ada di lokasi. Kedua, pesan WA dari nomor Agung meminta bertemu di Lapangan Joho, Sukoharjo.

Namun, Agung juga tidak berada di lokasi itu setelah didatangi. Setelah itu, nomor WA Agung tidak membalas lagi pesan singkat yang dikirim keluarga. Sejak awal Agung menghilang, istri korban bernama Katin, 47, menaruh curiga terhadap Sarmo.

Hal itu karena Agung sering berkomunikasi dengan Sarmo, pria asal Semagar, Girimarto, Wonogiri, yang kini ditetapkan menjadi tersangka kasus pembunuhan berantai tersebut. Mereka menjalin kerja sama usaha penggergajian kayu.

Hukuman Seberat-beratnya untuk Pelaku

Perwakilan keluarga beberapa kali mendatangi rumah Sarmo untuk menanyakan keberadaan Agung. Namun, Sarmo beralasan tak tahu menahu. Keluarga Agung juga berkomunikasi dengan keluarga Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, yang juga hilang setelah bertemu Sarmo pada 2022.

Belakangan, Sunaryo juga ternyata diketahui menjadi korban pembunuhan Sarmo. Sebelum kasus itu terungkap, tepatnya sekitar tujuh bulan sejak Agung menghilang, keluarga Sunaryo sempat menerjunkan 20 orang untuk menyusuri tempat usaha grajen yang dijalankan Sarmo di Wonogiri.

Dari penelusuran itu, mereka menemukan sarung tangan. Katin curiga sarung tangan itu milik Agung. Selain itu, ada sepeda motor yang dikendarai keluarga Sarmo dan identik dengan sepeda motor yang dikendarai Agung saat pergi dari rumah untuk menemui Sarmo.

Namun, nomor rangka sepeda motor tersebut telah dihapus. “Nomor rangkanya digerinda,” kata Katin. Hingga akhirnya kasus pembunuhan berantai itu berhasil diungkap Polres Wonogiri selang dua tahun Agung meghilang.

Agung dan Sunaryo dibunuh oleh Sarmo dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Jasad keduanya kemudian dikubur di dua tempat berbeda di Dukuh Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri.

Keluarga Agung menuntut Sarmo dihukum mati, setimpal dengan perbuatannya yang sudah menghilangkan nyawa dua orang. “Kami menuntut Sarmo dihukum mati. Biar dia merasakan apa yang dirasakan oleh suami saya. Kalau bisa, biar dia merasakan diracun juga,” ungkap Katin.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya