SOLOPOS.COM - Ketua DPR, Puan Maharani, didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani menyapa pedagang dan pengunjung dari travelator seusai peresmian Pasar Gedhe Klaten, Senin (4/12/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPasar Gedhe Klaten yang diresmikan oleh Ketua DPR Puan Maharani pada Senin (4/12/2023) memiliki luas bangunan sekitar 15.425 meter persegi dan disebut merupakan pasar tradisional pertama yang dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).

Listrik dari PLTS itu dipakai untuk penerangan dan kebutuhan listrik bangunan pasar melengkapi pasokan listrik dari PLN. Berdasarkan laporan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), penggunaan panel surya di Pasar Gedhe Klaten mampu menghemat energi listrik sekitar 30-40 persen.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain itu, pasar tersebut menjadi pasar tradisional pertama yang dilengkapi fasilitas eskalator dan travelator sebagai penghubung antarlantai. Antara gedung zona A dan zona B juga dihubungkan jembatan.

Luas bangunan Pasar Gedhe Klaten terbagi menjadi zona A seluas 11.415 meter persegi dan zona B seluas 4.010 meter persegi. Pasar Gedhe Klaten menjadi pasar rakyat tipe A.

Pembangunan pasar yang berlokasi di Jl HOS Cokroaminoto Klaten itu dibiayai dari APBN melalui Kementerian PUPR. Dalam paparan tersebut diungkapkan pembangunan Pasar Gedhe Klaten terbagi dalam dua tahap dimulai pada 2020-2021.

Pada tahap ini, pembangunan difokuskan di zona C dan D. Kemudian tahap selanjutnya pada 2022-2023 untuk zona A dan B. Total anggaran untuk pembangunan pasar itu sekitar Rp93,5 miliar. Sementara jumlah total pedagang di Pasar Gedhe Klaten ada 1.166 pedagang.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, menyampaikan terima kasih kepada Presiden, Joko Widodo, dan Ketua DPR, Puan Maharani, atas perhatian dan bantuan untuk pembangunan Pasar Gedhe Klaten yang memiliki luas 15.425 meter persegi itu.

Berdampingan dengan Klatos

“Berbagai tahapan dilalui hingga pasar Gedhe Klaten jadi pasar kebanggaan wong Klaten. Pembangunan pasar ini bukti komitmen pemerintah menjaga pasar tradisional di tengah maraknya pasar modern,” kata Mulyani.

Dia menjelaskan di samping Pasar Gedhe Klaten, ada satu-satunya mal di Klaten yang diberi nama Klatos (Klaten Town Square). Meski berdampingan dengan mal, Mulyani yakin Pasar Gedhe Klaten tetap ramai dan memberikan keuntungan ekonomi.

“Tidak hanya keuntungan ekonomi ke pedagang, tetapi peningkatan pertumbuhan ekonomi di Klaten. Saya ucapkan terima kasih ke Mbak Puan dan Pak Presiden, semoga [Pasar Gedhe Klaten] bisa memberikan berkah dan manfaat untuk Klaten,” kata Mulyani.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani juga menyampaikan terima kasih yang sama kepada Presiden Jokowi dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono karena akhirnya berkesempatan meresmikan Pasar Gedhe Klaten.

Pasar Gedhe Klaten yang memiliki luas 15.425 meter persegi dan dilengkapi berbagai fasilitas seperti mal itu, diharapkan Puan bisa menjadi pasar percontohan yang konsepnya bisa dibangun di pasar-pasar tradisional lain di Indonesia. “Pasarnya sudah kayak mal, ada eskalator dan travelator,” kata dia.

Pada peresmian itu juga digelar pesta rakyat di Pasar Gedhe Klaten dengan menghadirkan penyanyi Evan Loss serta dibagikan 2.000 voucer gratis ke pengunjung.

Puan hadir didampingi sejumlah anggota DPR dari Fraksi PDIP seperti Bambang Wuryanto, Agustina Wilujeng, serta Sunarna. Selain itu, peresmian dihadiri sejumlah kepala daerah di Soloraya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya