SOLOPOS.COM - Proses pembuatan kremes singkong gluten free di Omah Inovasi Olahan Singkong Hend’s milik Hendrati Kristyaningsih, di Singkil, Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Rabu (13/3/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Camilan bikinan Omah Inovasi Olahan Singkong Hend’s milik Hendrati Kristyaningsih, di Singkil, Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, ini terbilang unik. Jika biasanya orang bikin kremesan dari tepung beras, pengusaha Boyolali ini membuat kremesan dari tepung singkong atau mocaf.

Tak mengherankan, pada Ramadan ini, kremes mocaf tersebut diburu pembeli bahkan ada yang sampai dikirim ke Papua. Hendrati yang akrab disapa Hendrat mengungkapkan dalam sebulan biasanya hanya ada pesanan sekitar 300 stoples kremes singkong.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, dalam dua hari Ramadan ini, ia sudah mengirim sekitar 300 stoples ukuran 200 gram. “Sebelum Ramadan, para reseller sudah meminta pengambilan hampir lima kali lipat dibanding biasanya,” kata dia saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (13/3/2024).

Ia menjelaskan biasanya reseller sekali memesan 5-20 stoples, namun saat ini reseller memesan minimal 30 stoples. Produk kremes singkong tersebut, tutur Hendrat, bisa tahan hingga empat bulan.

Perempuan 58 tahun tersebut menyampaikan tepung mocaf untuk membuat camilan kremesan itu dia produksi sendiri dari singkong yang dibeli dari petani lokal Boyolali sejak 2017. Selain tepung mocaf, ada juga tepung tapioka yang digunakan untuk membuat kremesan.

“Umumnya kremes kan terbuat dari tepung beras, karena Boyolali banyak penghasil singkong akhirnya kami berinovasi mengubah singkong menjadi kremes, dan pasar menerima,” kata dia.

Untuk membuat kremes singkong, Hendrat mencampur tepung mocaf dan tapioka dan diberi sedikit tepung beras buatan sendiri. Lalu, diberi bumbu rempah dan kuning telur. Semua bahan itu dicampur menjadi adonan.

Adonan digoreng kemudian ditiriskan minyaknya menggunakan mesin spinner. Hendrat sengaja menggunakan spinner selama 5-10 menit untuk mengurangi minyak di dalam kremesan.

Makanan Sehat

Hendrat menjelaskan biasanya orang makan kremesan merasa enek dan tidak enak di badan. Hal itu karena kadar minyaknya tidak dikurangi. “Jadi kami ingin menyajikan makanan sehat, walaupun digoreng tapi minyaknya tidak tertinggal di kremes singkongnya,” kata dia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sejauh ini para pemesan produk kremes singkongnya justru dari kalangan individu yang intoleran terhadap gluten seperti autis, autoimun, dan celiac disease, serta mereka yang menjalankan pola hidup sehat.

Selain reseller, individu juga banyak yang langsung memesan kepadanya seperti dari Papua, Jakarta, Kalimantan, dan Sumatra. Harga kremes singkong kemasan 200 gram dijual dengan harga Rp25.000-Rp27.500.

Pemasarannya baik lewat reseller, marketplace, media sosial, dan WhatsApp di nomor 082226267038. Ada empat jenis kremes singkong yang ia buat yaitu original, pedas, jeruk purut, dan bawang putih. Namun, yang terlaris adalah original.

“Peminatnya bagus karena banyak orang yang semakin sadar dan butuh makanan sehat tapi enak untuk diberikan kepada keluarga tercintanya,” kata dia.

Sementara itu, warga Ngargosari, Ampel, Boyolali, Wasri, 57, mengaku sudah langganan membeli kremes singkong buatan Hendrat tersebut. Ia menjelaskan mulai memilih makanan sehat karena di usianya yang sudah hampir menginjak kepala enam harus benar-benar ketat menjaga asupan gizi.

Ia mengenal produk kremes singkong dari mulut ke mulut. “Awalnya saya penasaran kok kremes dari singkong, apa enak. Ternyata enak, mirip kremes biasanya. Juga minyaknya itu enggak sebanyak kremes biasanya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya