Soloraya
Rabu, 14 Februari 2024 - 13:44 WIB

Jekek Optimistis PDIP Bisa Menambah Kursi DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menunjukkan jari kelingking yang sudah dicelup tinta seusai mencoblos di TPS 13 Dusun Mantenan, Desa Jaten, Selogiri, Wonogiri, Rabu (14/2/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Wonogiri optimistis bisa mendapatkan tambahan kursi DPRD Wonogiri pada Pemilu 2024 ini. Mereka meyakini penambahan itu berasal di setiap daerah pemilihan (dapil).

Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo, menilai hasil Pemilu 2024 akan lebih baik dibandingkan pada Pemilu 2019. Sebagai informasi, pada Pemilu 2019, PDIP meraih 28 kursi di DPRD Wonogiri.

Advertisement

Sebaran kursi itu merata di lima dapil di Wonogiri. Di dapil I-IV, PDIP masing-masing mendapatkan enam kursi. Sedangkan di dapil V meraih lima kursi. Sebagai catatan, kuota kursi di dapil I sebanyak 11 kursi dan dapil V sembilan kursi. Sedangkan dapil lainnya, PDIP mendapat masing-masing 10 kursi.

Jekek, sapaan akrabnya, menyampaikan kontestasi Pemilu 2024 ini tidak terlalu berbeda dibandingkan Pemilu 2019. Strategi yang diterapkan partainya dalam usaha meraih kemenangan pada Pemilu kali ini pun sama dengan Pemilu sebelumnya, yaitu konsolidasi dan gotong royong.

Advertisement

Jekek, sapaan akrabnya, menyampaikan kontestasi Pemilu 2024 ini tidak terlalu berbeda dibandingkan Pemilu 2019. Strategi yang diterapkan partainya dalam usaha meraih kemenangan pada Pemilu kali ini pun sama dengan Pemilu sebelumnya, yaitu konsolidasi dan gotong royong.

Para konstituen yang mendukung PDIP diminta untuk mencoblos partai, bukan nama calon legislatif (caleg). Hal itu karena penghitungan suara Pemilu 2024 menggunakan metode Sainte Lague.

“Secara umum kondisinya masih sama [dengan Pemilu 2019]. Tidak ada yang berubah, kontestasi ruangnya sama. Tidak ada perubahan yang fundamental,” kata Jekek saat diwawancarai Solopos.com seusia mencoblos di TPS 13 Desa Jaten, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Rabu (14/2/2024).

Advertisement

”Tidak ada kekhususan untuk wilayah atau dapil tertentu. Budaya dan rutinitasnya masih sama. Maka dipastikan, dalam kondisi sosial budaya yang mirip-mirip, perlakuannya sama,” ujar dia.

Catatan KPU Wonogiri, berdasarkan kecamatan, perolehan suara PDIP pada Pemilu 2019 terbanyak ada di Ngadirojo (dapil II), yaitu 26.160 suara. Sedangkan paling sedikit di Nguntoronadi (dapil II) yaitu 1.603 suara.

Hal itu bisa dipahami karena di kecamatan itu ada calon incumbent Partai Golkar yang cukup kuat. Di Kecamatan Nguntoronadi, Golkar meraih 11.519 suara.

Advertisement

Sementara itu, berdasarkan dapil, perolehan suara PDIP paling banyak ada di dapil I yaitu 75.415 suara. Sedangkan paling sedikit ada di dapil V yaitu 54.555 suara. Perlu juga diketahui pada saat itu, total surat suara sah di dua dapil itu masing-masing 140.617 suara dan 115.767 suara.

Pengamat Politik Wonogiri, Bambang Tetuko, mengatakan partai politik (parpol) yang memiliki calon petahana memiliki potensi mendapatkan kursi kembali lebih tinggi dibandingkan parpol yang mengusung caleg baru.

Hal itu karena caleg petahana sudah memiliki kantong-kantong suara. Mereka juga sudah merawat konstituen selama lima tahun terakhir. ”Sehingga mereka sudah lebih dikenal masyarakat,” kata Bambang.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif