SOLOPOS.COM - Kantor Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar. (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya pertumbuhan industri. Tak terkecuali dengan Kabupaten Karanganyar.

Sektor industri merupakan faktor dominan yang menopang perekonomian di kabupaten yang memiliki julukan Bumi Intanpari ini. Sektor industri dibagi dalam tiga kategori berdasarkan data statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, yakni industri besar, industri kecil, dan industri rumah tangga.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dari data yang sama yang Solopos.com ambil dari situs resmi BPS Karanganyar, Kamis (8/2/2024) menyebutkan total jumlah industri di Karanganyar mencapai 8.383 unit usaha. Perinciannya 59 industri besar, 7.138 industri kecil, dan 1.186 industri rumah tangga.

Industri tersebut menyerap total 55.626 tenaga kerja. Paling banyak di sektor industri kecil yang mencapai 36.493 tenaga kerja. Sementara industri besar menyerap 17.738 tenaga kerja dan industri rumah tangga 1.395.

Industri kecil paling banyak tumbuh di Kecamatan Karangpandan dengan 835 unit usaha. Sementara industri rumah tangga paling banyak ada di Kecamatan Jumantono dengan 124 unit usaha. Sedangkan industri besar paling banyak di Kecamatan Jaten dengan 33 unit usaha.

Menurut data Kecamatan Karangpandan Dalam Angka 20220, di kecamatan ini terdapat 8 pasar desa, 342 toko/warung kelontong, 182 kedai/Warung makan, 2 KUD, 3 unit bank umum pemerintah, dan 5 unit BPR.

Di samping itu di Kecamatan Karangpandan terdapat 471 unit industri mikro, 41 unit industri kecil, 5 unit industri sedang.

Sementara itu, realisasi investasi di Kabupaten Karanganyar pada 2023 mencapai Rp5,2 triliun, melampaui target yang dicanangkan. Sektor industri tekstil menjadi penyumbang terbesar, dengan kontribusi sebesar 17,45%.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Karanganyar, Heru Joko Sulistiyono, mengatakan realisasi investasi di Karanganyar terus meningkat dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, realisasi investasi mencapai Rp4,09 triliun dan 2021 sebesar Rp3,46 triliun.

“Kami bersyukur dengan capaian realisasi investasi melebihi target. Sebelumnya target investasi RPJMD tahun 2023 yakni Rp2,024 triliun dan target investasi LKPM [laporan kegiatan penanaman modal] Rp1,25 triliun,” katanya seperti dikutip Solopos.com dari rilis resmi di situs Pemkab Karanganyar, Selasa (30/1/2024).

Dari realisasi investasi sebesar Rp5,2 triliun pada 2023, sebanyak Rp2,75 triliun berasal dari investasi non- usaha menengah kecil (UMK), Rp1,32 triliun dari laporan kegiatan penanaman modal dalam negeri dan asing, dan Rp1,11 triliun dari UMK.

Adapun lima sektor terbesar penyumbang investasi di Karanganyar pada 2023 adalah industri tekstil (17,45%), industri kimia dan farmasi (11,33%), industri makanan (10,81%), perdagangan dan reparasi (10,44%), serta transportasi, gudang, dan telekomunikasi (9,83%).

Masuknya investasi di Karanganyar pada 2023 mampu menyerap 65.507 tenaga kerja, dengan rincian dari UMK sebanyak 40.103 tenaga kerja dan non-UMK 25.303 tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya