SOLOPOS.COM - Mahasiswa KKN dari Universitas Boyolali menyosialisasikan dan praktik pembuatan pakan ternak alternatif dari daun pisang kering di Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jumat (10/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) dari Universitas Boyolali menciptakan inovasi berupa pakan ternak alternatif dari fermentasi daun kering. Inovasi tersebut telah disosialisasikan kepada masyarakat Desa Sumbung, Cepogo, Boyolali, pada Jumat (10/11/2023) lalu.

Pelaksana Humas Kelompok 3 KKN Universitas Boyolali, Tri Widianto, mengatakan acara sosialisasi dan pelatihan itu dihadiri perwakilan warga baik ibu-ibu dan bapak-bapak serta perwakilan pemuda. Acara digelar di posko KKN kelompok 3 di Dukuh Tegalarum, Sumbung, Cepogo, Boyolali.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Ia menjelaskan tujuan sosialisasi dan pelatihan pembuatan pakan ternak alternatif dari daun kering untuk sapi dan kambing itu bisa mempermudah para petani membuat pakan yang bergizi, terutama pada musim kemarau. Tri mengungkapkan para petani menghadapi kesulitan mencari pakan hijau di musim kemarau.

“Acara diawali dengan transfer ilmu teori dengan sosialisasi dari dosen Universitas Boyolali, Bapak Purwadi, SPt, MSi, lalu pelatihan praktik dilakukan oleh mahasiswa atas nama Aditya Santoso,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (19/11/2023).

Tri berharap inovasi mahasiswa Universitas Boyolali itu dapat memberikan pemahaman kepada warga Desa Sumbung untuk mengenal manfaat fermentasi daun kering sebagai pakan ternak alternatif yang ekonomis dan berkelanjutan. Selain itu, warga juga diharapkan bisa membuat alternatif pakan sendiri dari daun kering untuk ternak mereka.

Dalam sosialisasi, warga diberikan pemahaman bahwa fermentasi pakan bisa menjadi alternatif saat musim kemarau. Pada saat kemarau, tanaman hijau berkurang, kualitas pakan menurun, dan harga pakan naik, maka metode pakan alternatif dari fermentasi daun kering bisa menjadi pilihan.

“Metode tersebut dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian, meningkatkan kualitas pakan, dan bisa menjadi alternatif bisnis untuk warga,” kata dia dalam keterangan pers yang diterima Solopos.com, Minggu.

Praktik pembuatan fermentasi pakan ternak alternatif dilakukan dengan memanfaatkan daun kering yang mudah didapatkan warga Sumbung. Dalam proses fermentasi, dibutuhkan beberapa hal seperti EM4 peternakan, tetes tebu, plastik besar untuk pemrosesan, dan wadah untuk menyimpan pakan hasil pemrosesan.

Bisa Disimpan Setahun

Masa penyimpanan untuk pakan fermentasi selama 21-30 hari. Setelah itu, pakan bisa dikonsumsi ternak dan bisa disimpan selama satu bulan.

Salah satu warga Sumbung, Cepogo, Boyolali, Iwan, menyambut baik adanya ide pakan alternatif dari potensi di desanya. Pakan alternatif dari dedaunan kering dianggap selain menjadi solusi atas kekurangan pakan juga menjadi alternatif usaha.

Ia menjelaskan sebelumnya telah ada pelatihan menggunakan tanaman silase. Untuk penggunaan fermentasi dengan daun pisang kering baru kali pertama ia lakukan. Ia mengatakan baik fermentasi dengan silase dan daun pisang kering sangat bermanfaat.

Namun, Iwan menilai pembuatan pakan ternak alternatif dari bahan daun pisang kering lebih mudah dilakukan. Proses yang dilakukan juga lebih mudah dipahami dan dipraktikkan warga.

“Acara sosialisasi dan pelatihan sangat mengedukasi warga sumbung, terutama bapak dan anak muda sangat antusias mengikuti pelatihan fermentasi pakan dari daun pisang soalnya di sini banyak sekali daun pohon pisang yang tidak terpakai,” jelas dia.

Diketahui masa KKN kelompok 3 Universitas Boyolali di Desa Sumbung dilaksanakan pada 27 Oktober-4 Desember 2023. Dalam satu kelompok, terdapat 10 anggota mahasiswa dari jurusan hukum, manajemen, akuntansi, ilmu komunikasi, teknologi informasi, agroteknologi, dan peternakan.

Tak hanya melakukan pelatihan fermentasi daun kering untuk alternatif pakan, beberapa program yang dilakukan antara lain sosialisasi digital marketing, sosialisasi stunting.

Kemudian sosialisasi pemberdayaan perempuan bekerjasama dengan salah satu pabrik, sosialisasi penanganan kenakalan remaja, dan pelatihan pembuatan minyak daun bawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya