SOLOPOS.COM - Pengurus KONI Sragen diambil sumpah dan janjinya dalam pelantikan di Pendapa Sumonegaran Sragen, Rabu (7/2/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Ketua DPRD Sragen Suparno masuk dalam kepengurusan Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Kabupaten Sragen untuk periode 2023-2027. Dia duduk sebagai Sekretaris KONI Sragen.

Kehadiran Suparno dalam komposisi pengurus KONI Sragen diharapkan bisa mendukung anggaran sehingga prestasi Sragen dalam Porprov Jateng ditargetkan naik dari peringkat ke-27 menjadi masuk 10 besar.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Struktur pengurus KONI yang diketuai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sragen Sutrisna itu dilantik Ketua KONI Jateng Bona Ventura di Pendapa Sumonegaran Sragen, Rabu (7/2/2024) lalu.

Bona pun kaget melihat komposisi pengurus KONI Sragen karena baru kali pertama di Jateng ada Ketua DPRD menjabat sebagai Sekretaris KONI Kabupaten.

Dengan komposisi itu, Bona pun berharap prestasi KONI Sragen bisa melejit di 10 besar Jateng pada event Porprov di Semarang 2026 mendatang.

Sebelumnya, prestasi KONI Sragen dalam Porprov XVI di Kota Patiraya, Agustus 2023 lalu, Sragen berada di peringkat ke-27 dari 35 kabupaten/kota di Jateng dengan menyabet enam emas, 14 perak, dan 22 perunggu.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan Ketua DPRD jadi Sekretaris KONI di bawah Ketua KONI Sutrisna yang juga Kepala Kesbangpol Sragen.

Dia mengatakan Ketua DPRD sudah bilang akan memberikan aspirasinya untuk KONI. Yuni, sapaan akrabnya, menyindir dengan pantun yang intinya kalau anggaran KONI tidak ditambah maka lebih baik mundur saja dari Sekretaris KONI.

“Ini dikatakan ancaman. Prestasi olahraga di Sragen belum moncer bila dibandingkan dengan inovasi yang dimiliki Sragen. Prestasi olahraga Sragen perlu sekali banyak dorongan. Komposisi pengurus KONI yang baru ini lebih banyak ASN [aparatur sipil negara] dan pengurus lama. Saya kita ramuan komposisi yang tepat. Insting saya, komposisi ini tidak salah. Saya harap prestasi KONI dari peringkat 27 naik menjadi 10 itu bukan hal yang mustahil,” ujar Yuni.

Dia lalu menanyakan kepada seluruh pengurus KONI apakah siap dengan target naik peringat dari ke-27 menjadi 10 besar. Awalnya tak banyak yang menjawab pertanyaan bupati. Yuni mengulang lagi pertanyaannya dan semua pengurus KONI serempak menjawab siap.

Ketua KONI Sragen Sutrisna kepada Solopos.com, Kamis (8/2/2024), menyampaikan target naik peringkat ke-27 menjadi 10 besar itu dinilai untuk memotivasi KONI lebih maju. Dia memilih berpikir realistis peringkat KONI naik dari ke-27 menjadi ke-20.

Dia sudah menyiapkan strategi agar prestasi KONI Sragen naik yang dimulai dengan pembenahan di internal KONI. Dia menekankan para pengurus KONI harus bisa menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.

Setelah itu, Sutrisna mengatakan KONI akan intensif berkoordinasi dan berkomunikasi dengan pengurus cabang olahraga (cabor). Dia berpendapat peran cabor berpengaruh terhadap peningkatan prestasi KONI.

“Kemudian kami akan menguatkan sinergi KONI dan cabor. Berikutnya melakukan pemetaan dan pendataan atlet di setiap cabor, berapa atlet berprestasi, berapa atlet berpotensi, dan atlet yang tidak berprestasi dan berpotensi. Bicara prestasi atlet itu ada tingkatannya, apakah emas, perak, atau perunggu,” ujar Sutrisna.

Anggaran Terendah Dalam Sejarah

Di sisi lain, Sutrisna mengatakan kebijakan anggaran sangat signifikan hubungannya dengan prestasi. Anggaran tahun 2024 ini, sebut dia, hanya Rp500 juta dan ini merupakan anggaran terendah dalam sejarah KONI di Sragen.

Dia berharap pada APBD Perubahan 2024 nanti ada tambahan anggaran untuk KONI. Dia mengatakan anggaran terendah itu biasanya masih di angka Rp900 juta. Berbeda ketika ada event porprov, kata dia, anggarannya bisa sampai miliaran rupiah.

Dia membuat semacam roadmap menuju Poprov 2026 di Semarang Raya. Dia mengatakan pada 2024 ini KONI lebih membenahi sarana dan prasarana meskipun belum tersedia anggaran yang cukup.

Kemudian pada 2025 nanti, Sutrisna fokus pada pembinaan atlet yang sudah terpetakan, baik berpretasi, berpotensi, dan tidak berpretasi dan tidak berpotensi.

“Termasuk memfasilitasi kejuaraan resmi, pelatihan, try out, try in, dan bagi cabor yang bisa mandiri jangan tergantung pada KONI. Kemudian di 2026, KONI butuh supor seluruh stakeholders untuk bisa menaikan prestasi pada Porprov,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya