Solopos.com, SRAGEN—Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati membagikan 2.100 bibit pohon petai kepada warga di tujuh kecamatan dalam sehari, Selasa (6/2/2024).
Di setiap kecamatan ada 100 warga yang mendapatkan masing-masing tiga bibit pohon petai tersebut. Dalam kurun waktu tertentu setelah ditanam, pohon petai itu diharapkan dapat berbuah dan hasilnya bisa menambah pendapatan keluarga.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Distribusi bibit pohon petai itu merupakan corporate social responsibility (CSR) dari BPR BKK Karangmalang, Sragen. Pengadaan ribuan bibit pohon petai itu menelan dana mencapai Rp25,2 juta.
Bibit pohon petai itu dibagikan di tujuh kecamatan, yakni Kecamatan Miri, Sumberlawang, Mondokan, Sukodono, Gesi, Tangen, dan Jenar. Ketujuh kecamatan itu berada di wilayah utara Bengawan Solo. Setiap kecamatan mendapatkan jatah 300 bibit pohon.
Bupati Yuni kepada Solopos.com, Rabu (7/2/2024), menyampaikan pembagian bibit pohon petai itu merupakan inisiasi dari BPR BKK Karangmalang dengan dana CSR mereka.
Dia menyampaikan sebelumnya sudah ada komunikasi BPR BKK Karangmalang dengan para camat di utara Bengawan Solo dalam program CSR. Kemudian, lanjutnya, mereka bersepakat untuk menanam pohon petai yang hasilnya bisa meningkatkan pendapatan warga.
“Jadi sederhana saja. Sambil menyerahkan bibit pohon petai itu, saya bisa melihat situasi dan kondisi daerah di utara Bengawan Solo. Sambil menanam bisa roadshow satu hari di tujuh kecamatan,” ujarnya.
Selain penyerahan bibit petai, BKK Karangmalang juga memberi bantuan Rp1 juta bagi desa yang ditempati dalam pelaksanaan CSR tersebut.
Yuni, sapaan akrab Bupati, memulai pembagian bibit petai di Desa Doyong Miri, kemudian berlanjut ke Desa Mojopuro, Sumberlawang.
Dari Sumberlawang, rombongan bergerak ke Desa Pare Kecamatan Mondokan, Desa Juwok Kecamatan Sukodono, Desa Gesi, Kecamatan Gesi, Desa Denanyar Kecamatan Tangen, dan terakhir di Desa Kandangsapi Kecamatan Jenar.
Dirut BPR BKK Karangmalang Sragen Raji mengatakan pembagian bibit pohon petai itu sebenarnya CSR BPR BKK Karangmalang untuk penghijauan dengan sasaran utama warga wilayah utara Bengawan Solo yang terbilang daerah yang tandus.
Meningkatkan Penghasilan Masyarakat
Dia mengatakan sebelumnya sudah ada rapat dengan tujuh camat dan dari rapat itu disepakati untuk menanam pohon petai supaya pohonnya terawat dan buahnya bisa dijual untuk meningkatkan penghasilan masyarakat.
“Bibit pohon petai dipilih sebagai pohon produktif. Kalau pohon keras biasanya tidak terawat tetapi dengan pohon produktif bisa dirawat masyarakat dan buahnya bisa dijual untuk menambah pendapatan warga. Bibit pohon itu ditanam di pekarangan masing-masing. Penerimanya bebas dari warga desa,” jelasnya.
Raji mengatakan program CSR BPR BKK Karangmalang banyak. Selain penghijauan juga ada fasilitas umum dan kesehatan serta peningkatan ekonomi dengan bantuan modal usaha bagi UMKM dan start up baru.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan program literasi dan edukasi tentang perbankan kepada masyarakat yang intinya jangan simpan uang di rumah tetapi simpan uangnya di bank.
“Bukan promosi tetapi mengenalkan banknya. Sambil mengenalkan literasi perbankan bisa tanam pohon. Literasi perbankan itu wajib setiap BPR BKK Karangmalang per semester,” ujarnya.
“Dalam Januari-Februari sudah dua kali mengadakan literasi perbankan. Targetnya dalam setahun bisa enam kali kegiatan literasi perbankan agar masyarakat tidak terjerat dengan rentenir dan seterusnya. Pada Janurari lalu kami juga menebar 100.000 bibit ikan di Waduk Gebyar Sambirejo,” tambah dia.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
