SOLOPOS.COM - Para warga dan relawan melakukan evakuasi truk dan mobil akibat kecelakaan di Jalan Solo-Sragen, Jetak, Sidoharjo, Sragen, Rabu (31/1/2024). (Istimewa/Nugroho)

Solopos.com, SRAGEN — Polres Sragen melakukan apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2024 di Lapangan Wira Pratama Polres Sragen, Sabtu (2/3/2024). Gelar pasukan itu dilakukan selama 14 hari untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas (lakalantas) dan meningkatkan ketaatan masyarakat terhadap peraturan lalu lintas.

Operasi itu dilakukan lantaran angka lakalantas di Sragen pada 2023 mencapai 1.600 kasus. Gelar pasukan itu diikuti ratusan personel Polri, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, hingga PSC 119 Sukowati Sragen.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menjadi inspektur dalam apel itu, Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam mengatakan gelar pasukan ini dilakukan memeriksa dan mengecek kesehatan sarana dan prasarana, kelengkapan dan kekuatan personel. Sebelumnya, ada praoperasi untuk memberi petunjuk teknis dan strategis tentang pelaksanaan operasi.

“Selain itu, operasi keselamatan itu juga untuk menurunkan angka pelanggaran sehingga tidak ada lagi pelanggaran lalu lintas di masyarakat yang membahayakan keselamatan. Kemudian yang lebih penting, operasi ini untuk mengurangi angka kecelakaan, baik kualitas dan fatalitas,” ungkapya.

Ada 75 personel yang diterjunkan dalam operasi keselamatan yang mengedepankan preemtif dan preventif. Tindakan represif dilakukan jika diperlukan. Operasi juga dilakukan secara simpatik dan humanis.

Kapolres sragen
Kapolres Sragen AKBP Jamal Alam mengecek tensinya seusai apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Lalu Lintas di Mapolres Sragen, Sabtu (2/3/2024). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Jamal berharap operasi ini bisa merangsang peningkatan kedisiplinan dan ketaatan masyarakat dalam berlalu lintas. Terkait tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang tembus 1.600 kejadian sepanjang 2023, ia mengaku berupaya maksimal untuk menekannya.

Tinggi kasus lakalantas di Sragen, menurutnya disebabkan karena human error sehingga perlu ada edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya tertib berlalu lintas. Sepanjang tahun lalu juga ada 664.480 pelanggaran lalu lintas.

Meski tinggi, angka itu turun 11% bila dibandingkan tahun 2022 yang tembus 750.656 pelanggaran. Kemudian jumlah tilang yang diberikan ada 278.022 lembar atau turun 43% bila dibandingkan 2022 yang sebanyak 485.368 lembar. Yntuk teguran naik dari 265.288 teguran di 2022 menjadi 386.358 teguran di 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya