SOLOPOS.COM - Mantan Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen yang juga kader PKS, Prihandoko mendaftar sebagai cabup untuk Pilkada 2024 melalui Partai Gerindra, Rabu (5/6/2024). (Solopos.com/ Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Mantan Kepala Desa Sambirejo, Kecamatan Plupuh, Sragen, Prihandoko, yang juga kader PKS Sragen bertekad maju menjadi bakal calon bupati melalui Partai Gerindra.

Prihandoko yang juga legislator DPRD Sragen terpilih dalam Pemilu 2024 resmi mendaftar bakal cabup ke DPC Partai Gerindra Sragen, Rabu (5/6/2024).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bila nanti dikabulkan mendapat rekomendasi dari dua partai itu, Prihandoko rela melepas jabatannya sebagai legislator terpilih.

Nama Prihandoko muncul dalam daftar lima nama kader potensial di DPD PKS Sragen sebagai bakal cabup lewat mekanisme penjaringan internal.

Dia sengaja mendaftar bakal cabup ke Partai Gerindra dengan harapan PKS dan Gerindra bisa berkoalisi untuk mengusungnya menjadi bakal cabup.

Jumlah kursi gabungan dua partai itu cukup memenuhi syarat untuk mengusung bakal cabup, yakni 11 kursi.

“Saya mendaftar jadi bakal cabup ke Partai Gerindra karena saya sadar diri. Tanpa melalui partai maka sulit untuk mencalonkan diri sebagai bakal cabup. Saya punya program besar dan program banyak untuk Sragen dengan dasar awal untuk perubahan,” jelas Prihandoko saat ditemui wartawan di DPC Partai Gerindra Sragen, Rabu sore.

Berkas pendaftaran Prihandoko diterima Wakil Sekretaris DPC Partai Gerindra Sragen Yosan Bagas Gumilang.

Setelah dari Partai Gerindra, Prihandoko berniat untuk mengisi formulir pendaftaran bakal cabup di PKS.

Dia berharap PKS dan Gerindra bisa berkoalisi.

Dia menyatakan siap mundur dari kursi DPRD Sragen yang berhasil diraih dengan perjuangan dalam Pileg 2024 lalu.

“Apa yang di dunia ini tidak ada yang saya getuni. Artinya lose. Saya bersyukur dikabulkan Allah jadi anggota DPRD Sragen terpilih tetapi kalau harus mundur itu bukan jadi beban. Motto-nya, kalau kita bisa berbuat baik kenapa tidak,” jelas dia.

Dia menyatakan siap meninggalkan kursi DPRD Sragen kalau lolos bisa mendapat rekomendasi cabup Sragen dari partai.

Dia mengaku tidak kecewa dan tidak sayang demi Sragen yang lebih baik dan Sragen yang hebat.

Saat ditanya soal strategi penanggulangan kemiskinan, Prihandoko menjawab mudah karena selama dua periode menjabat Kades Sambirejo Plupuh itu sudah paham dan hafal tentang apa yang dirasakan masyarakat.

Dia mengaku selama menjabat kades tidak menerima gaji dari tanah bengkok. Gaji bengkok itu ia hibahkan ke desa untuk pembangunan desa.

“Saya yakin kades itu wahyu pamomong bukan wahyu wong sugih. Kalau ingin kaya ya jadi pengusaha,” jelasnya.

Dia mengungkapkan nyalinya sudah ditata untuk menghadapi Pilkada Sragen 2024.

Dia tidak ingin niatnya dianggap sebagai omong kosong.

“Jangan dipandang mantan kades kok nyalon bupati dan dikira omon-omon. Kita tunggu tanggal mainnya. Politik masih dinamis. Semua orang punya hak. Tidak usah pesimis tetapi harus optimis dalam hidup ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya