SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Boyolali Kota menata beras di lapaknya, Rabu (21/2/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Harga beras di Boyolali masih tinggi setelah momen Pemilu 2024. Kenaikan harga beras diperkirakan bakal terus terjadi hingga musim Sadranan dan Ramadan 2024.

Pedagang Pasar Boyolali Kota, Mulyati, 51, menjelaskan harga beras merek Gajah atau kualitas premium saat inii dibanderol Rp85.000 per lima kilogram atau Rp17.000 per kilogram.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Dulu sebelum ganti harganya hanya Rp11.500/kg, sudah setahun lebih. Awal Februari dulu Rp15.000 per kilogram, terus naik pelan-pelan hingga sepekan yang lalu jadi Rp16.500. Sekarang sudah Rp17.000 per kilogram,” kata Mulyati saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (21/2/2024).

Mulyati menyebutkan harga beras merek lain seperti Lele yang dari kulakan sudah Rp15.600 per kilogram sehingga dia hanya bisa mengambil untung sedikit. Pada awal Februari, harga beras dengan merek sama paling mahal Rp14.000 per kilogram.

Mulyati mengaku hanya mengambil untung Rp100-Rp200 per kg beras yang ia jual. Ia menambahkan harga beras selalu naik setiap hari dengan kenaikan antara Rp100-Rp200 per kilogram. Mulyati memprediksi harga beras akan terus naik karena saat ini menjelang momen sadranan dan Ramadan 2024.

Akibat harga yang mahal, Mulyati mengatakan minat masyarakat membeli beras di tempatnya juga menurun. Mulyati mencontohkan satu karung beras 5 kilogram yang biasanya langsung laku kini harus menunggu 3-7 hari baru ada yang beli.

“Harga naik kalau informasi dari sales itu karena panennya tergenang air padinya. Lalu, tidak ada panas, harus dioven, sehingga biaya produksi naik,” kata dia.

Pedagang lain di Pasar Boyolali, Rubini, mengatakan harga beras premium di tempatnya Rp16.500 per kilogram, naik dibanding sepekan sebelumnya yang masih Rp16.000-an per kg.

Lalu, beras merek Gajah dibanderol Rp16.000 per kilogram. Padahal, sebelumnya harga beras dengan merek yang sama masih Rp14.000-Rp15.000 per kilogram. Selain itu, beras dengan merek Raja juga naik jadi Rp.14.000 per kilogram dari sepekan sebelumnya Rp13.500 per kilogram.

Beras Susah Terjual

“Daya beli masyarakat ya turun, sebelumnya bisa beli satu sak 25 kilogram sekarang hanya 1-10 kilogram. Kemungkinan bakal naik harganya, soalnya mau Lebaran, ada arisan juga jelang Ramadan. Sepertinya naiknya juga pelan-pelan,” kata dia.

Ia menjelaskan 2,5 ton beras yang ia beli biasanya habis dalam 1-2 pekan namun sekarang baru habis dalam waktu tiga pekan. Sementara itu, pedagang di Pasar Ampel Boyolali, Yanto, juga mengatakan harga beras naik drastis.

Harga beras kualitas biasa naik dari Rp10.500 per kilogram menjadi Rp14.000 per kilogram. “Beras yang bagus, yang di-packing, dulu Rp70.000 sekarang Rp75.000 per 5 kilogram. Yang bagus merek Obor dan Angsa, dulu Rp78.000 jadi Rp85.000 per kilogram,” jelas dia.

Pembeli di warungnya mengeluhkan harga beras yang semakin tinggi. Namun, sebagai pedagang Yanto hanya bisa mengikuti harga pasar. Selain itu, masyarakat juga mengakali beli dengan jumlah yang lebih sedikit agar bisa membeli bahan kebutuhan pokok lain.

Salah satu pembeli beras di Pasar Boyolali Kota, Ngatini, 54, mengatakan harus berhemat untuk membeli beras. Ia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh serabutan di Pasar Boyolali Kota membeli beras 0,5 kg-1 kg per hari untuk makan keluarganya.

“Dulu waktu beras murah mending langsung beli lima kilogram untuk sepekan. Kalau enggak ya seadanya uang, 0,5 kg-1 kgbeli tiap hari. Dulu pas murah harganya 25 kg hanya Rp250.000. Itu dulu, sekarang sudah naik tinggi,” kata dia.

Ia mencontohkan waktu Lebaran 2023 yang lalu bisa merasakan membeli beras Rp13.000 per kilogram. Sekarang, uang tersebut tidak cukup untuk membeli beras.

“Niat saya jangan sampai utang ke orang, seadanya uang. Misal saya ada Rp25.000 gaji hari ini ya dibagi beli beras, minyak, dan lain-lain. Kadang untuk menghemat ya makan singkong dan roti, demi menghemat,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya