SOLOPOS.COM - Salah satu pensiunan PNS di Giripurwo, Wonogiri, Bawarti, 69, mengisi waktu dengan menjahit rompi yang digunakan sebagai pelampung untuk cucunya yang suka berenang, Selasa (26/9/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah warga Wonogiri yang telah memasuki masa purnatugas atau pensiun dari pekerjaan memilih untuk tetap mencari kesibukan pada usia tua. Hal itu dilakukan karena berbagai alasan mulai dari mengisi waktu luang, menghindari stres, dan menjaga mental sekaligus fisik mereka tetap sehat.

Salah satu warga Kelurahan Giripurwo, Kecamatan Wonogiri, Bawarti, 69, mengaku sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) sejak 13 tahun lalu. Sebelum purnatugas, ibu tiga anak ini sudah merencanakan kegiatan ketika memasuki masa pensiun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Dia tidak ingin menikmati masa tua dengan hanya di rumah tanpa kegiatan. Bagi Bawarti, pensiun bukan berarti harus berdiam diri di rumah, melainkan mencari kegiatan baru sesuai dengan passion.

Menurut pengamatannya, mereka yang telah pensiun tetapi tidak memiliki kesibukan lebih gampang sakit dan akhirnya tidak berumur panjang. “Saya tidak mau seperti itu. Makanya sari usahakan aktif berkegiatan,” kata Bawarti saat berbincang dengan Solopos.com di rumahnya di Kelurahan Giripurwo, Selasa (26/9/2023).

Menjahit jadi kegiatan paling favorit bagi pensiunan yang tinggal di kawasan kota Wonogiri itu begitu pensiun. Menurutnya, kegiatan itu sudah dia dambakan jauh sebelum purnatugas. Bahkan menjahit ada di daftar teratas kegiatan yang sudah ia rencanakan saat purnatugas.

Kendati begitu, kegiatan menjahit itu dilakukan untuk sekadar hobi. Pakaian yang dijahit pun hanya untuk keluarga. Dia tidak menerima jasa menjahit dari orang lain atau pun dikomersialkan.

“Pokoknya yang penting, untuk pensiunan itu cari kegiatan yang bikin senang. Kalau saya karena dari dulu memang senang menjahit, ya menjahit,” kata dia.

Selain menjahit, kesibukan lain Bawarti yaitu momong cucu perempuannya yang masih balita. Kegiatan yang satu ini menjadi kebahagiaan tersendiri baginya. Hal itu mengingat di rumahnya hanya ada satu anak perempuan dan satu cucu tersebut.

Tak hanya sibuk dengan kegiatan domestik, warga Wonogiri itu juga mengisi waktu pensiunnya dengan kerja-kerja sosial di kelurahan. Dia menggerakkan kelompok dasawisma di lingkungannya, termasuk mengurusi koperasi kelompok tersebut.

Mengasah Otak agar Tak Gampang Pikun

Selain itu turut aktif membuat kelompok senam ibu-ibu yang aktif sampai sekarang. “Dengan kerja-kerja sosial itu bisa ketemu orang lain. Di kelompok dasawisma misalnya, ada pertemuan empat kali sebulan. Dengan ketemu orang, bikin saya enggak bosan,” ucap dia.

“Saya juga masih senang baca majalah Jawa. Saya langganan setiap pekan. Biasanya saya baca ketika siang. Itu untuk mengasah otak agar tetap berpikir dan tidak gampang lupa,” tambahnya.

Bawarti sadar pada usia yang tidak lagi muda itu, tingkat kesehatannya juga melemah sehingga rentan sakit. Tetapi untuk mencegah timbul penyakit itu, setidaknya dia rutin mengikuti senam dua kali dalam sepekan.

Olahraga selama satu jam setiap pertemuan itu sudah cukup membuat dia tetap bugar. Ia jarang merasa sakit. “Yang penting tetap bergerak. Keluar keringat, itu penting bagi orang tua seperti saya,” kata Bawarti.

Warga lain asal Desa Tanggulangin, Kecamatan Jatisrono, Siti Nuryanah, 56, juga memiliki cara agar tetap sibuk di masa tua. Nur, panggilan akrabnya, baru pensiun dari pekerjaannya sebagai tenaga honorer kategori II di Puskesmas Jatisrono, Wonogiri, pada April 2023 lalu.

Perempuan itu mengaku tidak banyak menyiapkan hal untuk memasuki masa pensiun. “Jujur saja, menjelang pensiun, saya itu takut, bingung nanti waktu pensiun mau ngapain. Saya enggak mau tua di rumah hanya keluar masuk rumah kayak orang bingung,” ujar dia.

Kekhawatiran Nur rupanya benar terjadi. Selama sebulan setelah pensiun dia mengaku stres dan bingung karena hanya berdiam di rumah tanpa kegiatan. Hal itu sangat jauh berbeda dengan rutinitas sehari-harinya yang kala pagi berangkat ke puskemsas dan pulang saat sore.

Tak Ingin Hanya Thenguk-thenguk

Selama sebulan itu pula, dia memikirkan kegiatan yang menurutnya cukup bermanfaat dan tetap menjaga mental. Akhirnya Nur memutuskan untuk membuka toko kelontong di rumah anaknya di belakang Kantor Kecamatan Jatisrono. 

“Ya walaupun belum menghasilkan banyak. Tetapi lumayan untuk mengisi kegiatan. Tetapi saya juga enggak mau thenguk-thenguk tok tunggu pembeli. Jadi saya cari kesibukan lain juga biar ketemu orang banyak, yaitu datang ke pengajian ibu-ibu di desa,” kata Nur.

Sementara itu, warga Desa Mlokomanis Wetan, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Mulyadi, yang baru saja pensiun sebagai guru SD pada Mei 2023 memilih kesibukan yang benar-benar baru baginya. Sejak dua tahun sebelum pensiun, dia sudah berencana bertani di lahan yang tak pernah ia garap di desanya. 

Kini Mulyadi tengah menanam semangka sebanyak 1.600 batang yang dikerjakan bersama tujuh petani lain. Dia memilih bertani karena menilai pola pertanian di sekitar desanya masih sangat konvensional. Hanya mengikuti pola-pola pertanian yang terdahulu tetapi tidak memberi banyak pendapatan. 

“Saya ini kan dasarnya guru, ya istilahnya bisa bermanfaat dengan mengajarkan ilmu. Nah saya tetap ingin bermanfaat tetapi di bidang lain, yaitu pertanian. Saya lihat pertanian di sini itu masih konvensional,” kata Mulyadi.

Dia melanjutkan kegiatan bertani ini sangat dia syukuri karena kegiatan itu membuat dia harus tetap berpikir. Di sisi lain, banyak teman dan ilmu baru yang dia dapatkan di bidang ini. Mulyadi juga menyampaikan dengan bertani dua bisa menjaga kewarasan, mental, sekaligus fisiknya. 

“Saya bisa guyon, ketawa-ketawa dengan teman-teman di gubuk seperti ini rasanya itu senang ketimbang saya thenguk-thenguk di rumah. Jujur saja saya takut pikun kalau di rumah saja,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya