SOLOPOS.COM - Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, menggelar salat Istisqa atau salat meminta turunnya hujan, Kamis (12/10/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJOPondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin, Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, menggelar salat istisqa atau salat meminta turunnya hujan, Kamis (12/10/2023).

Salah satu pendiri Ponpes Al-Mukmin, Abu Bakar Ba’asyir menjadi inisiator salat tersebut. Ia juga hadir dalam salat yang dilaksanakan di lapangan futsal dan halaman masjid Ponpes Al-Mukmin itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, salat istisqa digelar di bawah terik sinar matahari. Imam dan khatib dalam salat tersebut dipimpin Direktur Ponpes Al Mukmin, Yahya Abdurahman.

Salat dimulai sekira pukul 12.45 WIB setelah salat Zuhur dan berakhir sekitar pukul 13.05 WIB. Sementara jemaah salat merupakan ustaz, santri Ponpes, serta karyawan putra dan putri.

Dalam khotbahnya, Yahya mengatakan jika salat Istisqa ini dilaksanakan untuk memohon turunnya hujan kepada Allah SWT. Yahya dalam khotbahnya juga mengingatkan umat manusia untuk introspeksi diri serta menghindari kezaliman dan kemaksiatan.

“Allah SWT memberikan musim panas yang berkepanjangan, sehingga semua berharap musim diganti,” kata Yahya.

Sementara itu, juru bicara Ponpes Islam Al Mukmin, Endro Sudarsono, mengatakan kegiatan ini diinisiasi oleh Abu Bakar Ba’asyir dan langsung direspons dengan menggelar salat Istisqa berjemaah. Salat Istisqa diikuti sekitar 1.500 orang yang terdiri atas 1.300 santri dan 200 orang pengurus Ponpes.

“Ini usulan dari Ustaz Abu dan direspons oleh para ustaz. Dan baru tadi malam, kami ada inisiatif untuk menggelar salat Istisqa,” kata Endro.

Menurutnya ada tiga alasan Abu Bakar Ba’asyir meminta dilaksanakan salat Istisqa berjemaah ini. Alasan itu tak lepas dari dampak musim panas yang panjang ini.

Di antaranya akibat musim panas tersebut banyak mengganggu aktivitas belajar mengajar, berkurangnya sumber air di wilayah Sukoharjo, Boyolali, dan Gunungkidul, serta adanya musibah kebakaran yang terjadi di beberapa tempat.

Sebelumnya pada akhir September 2023 lalu warga Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo juga telah menggelar salat Istisqa. Ribuan jemaah memadati lapangan Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto pada Sabtu (30/9/2023). Salat tersebut untuk memohon turunnya hujan karena sudah banyak daerah yang mengalami kekeringan termasuk Desa Wonorejo.

Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, mengatakan imam salat dipimpin oleh Ustaz Wildan Zulfikar sementara khatib oleh Ustaz Solahudin Sirizar. Dalam salat tersebut dihadiri ribuan jemaah, khususnya dari warga Desa Wonorejo.

“Karena sudah banyak yang kekeringan. Salat ini untuk meminta hujan. Sebagian Dukuh banyak yang mengebor sumur lagi,” kata Yusuf Aziz Rahma.

Menurut Aziz, di wilayahnya sebagian kesulitan air baik untuk minum dan memasak maupun untuk irigasi. Untuk air minum, warga biasanya membeli air bersih dalam jeriken.

Lebih lanjut dikatakan Aziz, lahan pertanian didesanya itu sekitar 70% berpotensi terdampak kekeringan. Bahkan, air irigasi dari hulu di Desa Kayuapak bendungannya rusak.

“Saat ini, baru renovasi selama 2 tahun ini tidak mengalir airnya. Itu sebabnya petani kesulitan air,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya