SOLOPOS.COM - Petugas dari Kemenhub dan PT KAI mengecek perlintasan sebidang tanpa palang di Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, Senin (15/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Tabrakan antara mobil dengan Kereta Api atau KA Gaya Baru Malam Selatan di perlintasan tanpa palang pintu, Desa Taji, Kecamatan Prambanan, Klaten, Minggu (14/1/2024), ternyata bukan kejadian pertama di lokasi tersebut.

Kecelakaan melibatkan KA dengan pengendara yang menyeberang perlintasan sebidang tanpa palang tersebut sudah beberapa kali terjadi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan catatan Solopos.com, kecelakaan hampir serupa antara unit mobil dengan KA di perlintasan tanpa palang pintu Desa Taji itu pernah terjadi pada Jumat (27/5/2022) sore.

Meski bagian belakang mobil rusak, sopir dan penumpang mobil lolos dari maut. Kecelakaan bermula saat mobil melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Taji, Prambanan, Klaten.

Mobil melaju dari arah Toko WS atau dari jalan raya Solo-Jogja menuju ke selatan. Saat melintasi perlintasan KA tanpa palang pintu di Taji, pengemudi tidak menyadari ada KA Argo Wilis yang hendak melintas dari arah barat atau dari Stasiun Brambanan.

Saat menoleh ke kanan dan melihat ada KA yang melaju dari arah barat, pengemudi langsung menginjak gas mobil agar segera melintasi rel KA tanpa palang pintu.

Namun karena jarak sudah terlalu dekat, KA Argo Wilis jurusan Bandung-Surabaya itu menabrak bagian belakang mobil. Akibatnya bagian belakang mobil rusak dengan pintu belakang terlepas.

Sebelum itu, pada Sabtu (3/6/2017), kecelakaan juga terjadi di perlintasan tanpa palang pintu di Taji, Prambanan, Klaten.

Satu unit truk kargo bertabrakan dengan KA Prameks hingga truk terpelanting ke sisi utara rel. Sopir dan kenek truk selamat meski mengalami sejumlah luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Pemasangan Palang Pintu

Salah satu warga Desa Taji, Giyarto, 57, membenarkan sering ada kecelakaan antara kendaraan yang menyeberang perlintasan sebidang tanpa palang di Desa Taji dengan kereta api.

“Sejak dulu sudah diusulkan agar bisa ditambahi palang pintu perlintasan. Tetapi sementara ada penambahan rambu-rambu [agar berhati-hati menjelang perlintasan sebidang],” kata Giyarto, saat ditemui Solopos.com, Senin (15/1/2024).

Sementara itu, selama kurang lebih empat bulan terakhir, perlintasan KA di Taji, Prambanan, Klaten, sebenarnya dijaga oleh sukarelawan bernama Suhardi.

Suhardi yang merupakan warga Bantul, DIY, dengan sukarela atas dasar kemanusiaan dan dorongan nurani setiap hari berjaga dan mengatur lalu lintas di perlintasan tersebut.

Ia juga selalu mengingatkan pengguna jalan ketika ada kereta yang hendak melintas. Namun, pada hari nahas, Minggu lalu, Suhardi berhalangan datang untuk berjaga karena ada kegiatan kerja bakti di kampung yang harus ia ikuti.

Mengenai palang pintu, berdasarkan keterangan yang diperoleh Dinas Perhubungan (Dishub) Klaten dari warga, sebenarnya sudah pernah dipasang beberapa tahun lalu. Namun palang itu dicopot lagi karena eror. Ketika tidak ada KA lewat palang menutup dan ketika ada kereta yang melintas malam membuka.

Dishub saat ini tengah mengkaji kemungkinan untuk memasang palang pintu di perlintasan Desa Taji, Prambanan, Klaten. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan terkait pemasangan palang itu. Namun yang jelas dengan kondisi jalan yang ramai, perlintasan itu dinilai perlu untuk dipasangi palang dan penjaga.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya