SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan kepala daerah. (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah partai politik (parpol) di Wonogiri sudah mulai mencari dan menjajaki nama-nama tokoh yang dinilai potensial untuk diusung sebagai pasangan calon bupati-wakil bupati pada Pilkada Wonogiri 2024.

Komunikasi antar-parpol pun sudah mulai dijalin untuk membangun koalisi. Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Wonogiri, Wawan Haryono, menyampaikan saat ini Partai Demokrat sudah mulai menjaring nama-nama yang akan diusung pada Pilkada Wonogiri 2024.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Mereka menjaring nama tokoh yang diperbincangkan warga bakal maju sebagai cabup-cawabup Wonogiri. Wawan menyampaikan setidaknya ada 12 nama tokoh di Wonogiri yang masuk dalam bursa cabup-cawabup.

Partai mengklasifikasi nama-nama tokoh itu menjadi tiga berdasarkan sepak terjang, pengalaman berpolitik, dan tingkat ketokohan di masyarakat. Ada empat tokoh yang masuk kelas I atau paling unggul dibandingkan nama-nama lainnya. Kemudian lima tokoh masuk kelas II dan tiga tokoh masuk klasifikasi kelas III.

Menurut dia, sudah ada beberapa tokoh yang menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat terkait Pilkada Wonogiri 2024. Saat ini Partai Demokrat sedang masa penjajakan dan pendekatan dengan berbagai tokoh. Namun, Wawan masih enggan menyebutkan siapa saja tokoh-tokoh tersebut.

Partai Demokrat bakal menyurvei tingkat elektabilitas 12 nama tokoh itu di masyarakat. Dari hasil survei itu akan diranking untuk menentukan siapa nama calon yang berpotensi menang Pilkada 2024.

Wawan mengaku Partai Demokrat sangat berhati-hati melangkah dalam menentukan siapa calon yang akan diusung. Partai akan mengalkulasi koalisi partai pengusung cabup-cawabup mana yang bisa berdampak baik bagi Partai Demokrat kelak hingga Pemilu 2029.

Memilih Mitra Koalisi

Menurutnya, jangan sampai, kontestasi Pilkada ini justru merugikan partainya pada Pemilu berikutnya. Partai Demokrat bahkan tidak memprioritaskan untuk bergabung ke partai mana saja termasuk partai yang sama-sama mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

“Kami harus realistis bagaimana melihat situasi politik di Wonogiri. Kami harus hari-hati. Salah memilih koalisi, bisa-bisa berdampak pada kontestasi Pemilu 2029 bagi Partai Demokrat. Kami sadar betul, kami baru saja mendapatkan kursi kembali setelah tersingkir pada 2019,” kata Wawan saat dihubungi Solopos.com, Senin (15/4/2024).

Ketua DPD Partai Golkar Wonogiri, Bondan Sejiwan Boma Aji, mengungkapkan sampai saat ini belum ada nama yang pasti bakal dicalonkan sebagai cabup-cawabup dari partainya untuk Pilkada 2024. Tetapi komunikasi dengan partai lain, terutama partai yang sama-sama mengusung Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024, sudah mulai dijalin.

”Kami masih sangat cair. Pada intinya kami sudah mulai jalin komunikasi untuk menentukan nama yang bakal diusung dalam Pilkada Wonogiri nanti,” ujar dia.

Ketua DPC Gerindra Wonogiri, Suryo Suminto, menyampaikan untuk Pilkada Wonogiri 2024, tidak ada instruksi khusus dari DPP Partai Gerindra untuk berkoalisi dengan partai pengusung pasangan Prabowo-Gibran.

DPP hanya mengarahkan cabup-cawabup yang diusung dan koalisi partai yang diikuti jangan sampai bertentangan dengan Pemilihan Gubernur 2024. Hal itu karena Partai Gerindra bakal mengusung Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah, Sudaryono, sebagai calon Gubernur Jawa Tengah pada 2024.

”Sudah ada tokoh-tokoh yang mendekati kami, menjalin komunikasi dengan kami untuk Pilkada 2024. Mereka kami tampung. Prinsipnya, kami sampai saat ini kami belum menentukan siapa pun untuk diusung dan partai mana yang akan kami ajak koalisi,” ungkapnya.

Penjaringan Cabup-Cawabup

Hal senada diungkapkan Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo. Dia mengungkapkan belum membuka pendaftaran untuk penjaringan dan penyaringan cabup-cawabup Pilkada Wonogiri 2024. Yang jelas, Jekek, sapaan akrabnya, mengatakan PDIP akan membuka keran pendaftaran itu untuk internal maupun eksternal partai.

“Kami belum bentuk panitia seleksi. Waktunya masih cukup panjang karena masa pendaftaran pasangan cabup-cawabup masih Agustus 2024. Kami tidak terburu-buru. Selain itu, kami juga terbuka untuk berkoalisi dengan siapa saja,” ujar dia.

Kelak, lanjut dia, hasil dari proses seleksi cabup-cawabup Wonogiri yang diselenggarakan DPC PDIP Wonogiri akan diserahkan ke DPP PDIP sebagai pertimbangan untuk menentukan siapa yang akan diusung.

DPP PDIP mempunyai hak prerogatif untuk memberikan atau tidak memberikan rekomendasi kepada nama calon hasil dari proses seleksi. “Nanti bulan-bulan depan, mungkin kami mulai melakukan penyaringan dan penjaringan cabup-cawabup,” katanya.

Pengamat politik Wonogiri yang juga mantan komisioner KPU Wonogiri, Suyono, menerangkan dengan komposisi perolehan kursi DPRD Wonogiri saat ini, diharapkan ada tiga koalisi parpol peserta Pilkada Wonogiri 2024. Dengan begitu ada tiga pasangan calon-cawabup yang akan bertarung pada November 2024 mendatang.

Dia menyampaikan sejauh ini, belum ada parpol yang resmi mengenalkan kandidat cabup atau cawabup yang bakal diusung. Namun, semestinya mereka sudah mulai menyiapkan kandidat itu mulai sekarang mengingat tahapan Pilkada 2024 cukup pendek.

“Kalau parpol tidak segera mengumumkan siapa tokoh yang akan diusung, yang kasihan nanti masyarakat karena waktu untuk mengenal dan mempelajari tokoh itu pendek,” kata Suyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya