Soloraya
Rabu, 25 Oktober 2023 - 16:48 WIB

Pelayanan Kantor Desa Gemantar Sragen Dikeluhkan Warga, Camat: Ada yang Ndablek

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kantor Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Sragen. (Google maps)

Solopos.com, SRAGEN — Pelayanan publik di Kantor Desa Gemantar, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen dikeluhkan warga. Perangkat Desa Gemantrar dinilai tidak tertib melaksanakan tugasnya seusai ketentuan.

Pada Selasa (24/10/2023), seorang warga bernama Supardi, 56, kecele saat hendak mengurus surat tanah Letter C. Ia datang ke Kantor Desa Gemantar sekitar pukul 09.40 WIB, namun tidak menemui satu pun perangkat desa ada di sana.

Advertisement

Ia lalu mengadukan hal itu ke Solopos.com lewat pesan Whatsapp dan kepada Camat Mondokan, Agus Endarto. “Kepada Yth. Bapak, Ibu, Petugas Pimpinan yang bersangkutan mohon perhatian di Desa Gemantar Kecamatan Mondokan Kabupaten Sragen, Kantor Desa Gemantar jam menunjukan sekitar jam 9.40 menit masih kosong, belum ada petugas satu pun. Mohon bantuan sampaikan ke petugas yang bersankutan, Nuwun,” tulis Supardi kepada Solopos.com, Selasa siang.

Saat Dihubungi Solopos.com, Rabu (25/10/2023), Supardi mengaku sudah dua kali datang ke Kantor Desa Gemantar, yakni pada Rabu pekan lalu dan Selasa kemarin.

“Rabu lalu [18/10/2023], saya datang ke kantor desa tidak ada orang. Kemudian pada Selasa kemarin saya ke kantor desa lagi pada pukul 09.40 WIB ternyata tidak ada orang satu pun. Saya sampai membuat video terkait hal itu. Ada warga lain yang mencari surat pengantar untuk mengurus SKCK [Surat Keterangan Catatan Kepolisian] juga tidak bisa,” ujar Supardi mengeluh.

Advertisement

Menurutnya, dari 1.800 keluarga di Desa Gemantar  tidak ada yang berani protes terkait buruknya pelayanan Kantor Desa Gemantar. Supardi sampai memilih mundur dari jabatan Ketua RT pada 2020 gara-gara masukan warga yang ia sampaikan ke pemerintah Desa Gemantar tidak pernah ditindaklanjuti.

Diminta konfirmasi secara terpisah, Kepala Desa Gemantar, Suradi, berdalih pada Selasa pagi sampai siang kemari masih mengurus warganya yang rumahnya roboh terkena angin kencang. Dia menduga perangkat desa lainnya juga ada acara lain sehingga tidak ada di kantor desa.

“Ya, begitulah kondisinya. Biasanya jam 08.00 WIB sudah buka dan ada petugas pelayanan. Kalau pas ada pekerjaan itu bisa sampai malam di Balai Desa Gemantar. Ya, kondisional. Kalau semua pelayanan tersentral di kades ya tidak mungkin. Warga bicara seperti itu ya tidak apa-apa. Saya mencoba ngemong semua,” jelasnya.

Advertisement

Ndablek

Sementara itu, Camat Mondokan, Agus Endarto, menyatakan sudah membina para perangkat Desa Gemantar terkait tak tertibnya layanan publik di sana. Akan tetapi, menurut dia, masih saja ada yang ndablek atau keras kepala setelah pembinaan, meski tidak semua.

Dari sembilan desa di Mondokan, Agus menyebut hanya Desa Gemantar yang pelayanannya kurang tertib. Dia menegaskan aturan jam kerja pelayanan dimulai pukul 07.30 WIB sampai pukul 16.00 WIB.

“Sesuai arahan dan wewenang, yang berhak memberi sanksi kepada perangkat desa itu kepala desa. Sanksinya bisa berupa teguran tertulis atau sanksi lainnya. Yang beler [susah dinasihati] kan tidak semua, tetapi hanya perangkat yang bersalah,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif