SOLOPOS.COM - Ilustrasi modal usaha UMKM. (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Kabupaten Wonogiri berada di peringkat pertama sebagai daerah dengan jumlah nomor induk berusaha (NIB) terbanyak untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Tengah. Sebanyak 99,02% ekonomi Wonogiri ditopang UMKM.

Kepala Seksi Data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Wonogiri, Sriyanto, mengatakan selama periode pertengahan 2021 hingga pertengahan 2023 jumlah NIB di Wonogiri sudah mencapai 46.175 nomor usaha. Jumlah itu menjadi yang terbanyak atau 7% dari keseluruhan NIB yang diterbitkan di Jawa Tengah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dengan jumlah usaha sebanyak itu, total nilai investasi yang tercatat selama periode tersebut senilai Rp3,9 triliun. Sementara berdasarkan risikonya, usaha yang terdata 99,02% berbasis risiko mikro, kecil, dan menengah.

Sektor pertanian, industri makanan, dan penyediaan makanan dan minuman menjadi usaha yang paling dominan di Wonogiri. 

“Ini artinya hampir 100% ekonomi di Wonogiri ditopang UMKM,” kata Sriyanto saat ditemui Solopos.com, Kamis (2/11/2023).

Dia menjelaskan dari penerbitan NIB itu dapat dilihat peta daya saing investasi di masing-masing kecamatan di Wonogiri. Ada lima kecamatan dengan tingkat daya saing investasi tinggi, yaitu Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Sidoharjo, dan Pracimantoro. 

Lima kecamatan itu berarti memiliki iklim usaha yang relatif baik dibandingkan dengan kecamatan lain di Wonogiri. Daya beli masyarakat di kecamatan itu bisa dikatakan tinggi. Maka, daerah tersebut yang paling potensial untuk pengembangan UMKM. 

Menurut Sriyanto keberhasilan penerbitan NIB sebanyak itu tidak lepas dari Program Mitra Desa. Program itu merupakan pendataan usaha dan penerbitan NIB yang yang bekerja sama dengan perangkat desa sekaligus dibantu dengan ikatan mahasiswa berprestasi (Imapres) Wonogiri.

Salah satu pelaku usaha bidang penyediaan makanan dan minuman di Kecamatan Wonogiri, Sugiyanto, menyampaikan investasi usaha di bidang tersebut memang cukup menjanjikan di Wonogiri. Terlebih di kawasan wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) yang memang memiliki potensi besar untuk dikembangkan. 

Peluang usaha itu pun ditangkap Sugiyanto dengan mendirikan wisata kuliner Pantai Gading Purba di Desa Sendang, dekat WGM Wonogiri. Jumlah pengunjung harian rumah makannya mencapai seratusan orang pada hari kerja dan tembus sampai sekitar 400 orang saat akhir pekan.

“Kalau saya lihat memang cukup potensial dan peluangnya besar untuk usaha,” kata Sugiyanto

Sementara itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik Wonogiri, pengeluaran tertinggi penduduk Wonogiri selama enam tahun terakhir untuk barang makanan yaitu makanan dan minuman jadi. Tingkat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi itu terus meningkat dari tahun ke tahun.

Pada 2020 pengeluaran penduduk Wonogiri untuk makanan dan minuman jadi senilai Rp422.895/kapita/bulan. Kemudian pada 2022 pengeluaran penduduk untuk barang yang sama sebanyak Rp513.277/kapita/bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya