SOLOPOS.COM - Bupati Klaten, Sri Mulyani, berbincang dengan pasangan pengantin tertua yang mengikuti Baznas Klaten Mantu, Senin (20/11/2023). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Tujuh laki-laki mengenakan pakaian adat Jawa berjalan khidmat di aula Masjid Raya Klaten, tempat berlangsungnya Baznas Klaten Mantu, Senin (20/11/2023). Mereka menuju kursi pelaminan menghampiri pasangan masing-masing di aula masjid yang disulap menjadi tempat resepsi.

Acara resepsi digelar seperti resepsi pernikahan pada umumnya. Ada pasrah manten, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sambutan, dan lain-lain. Sebelum rangkaian acara resepsi, ketujuh pasangan sudah menjalani ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing wilayah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Rangkaian kegiatan itu digelar Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Klaten. Seluruh biaya pernikahan termasuk mas kawin dan resepsi ditanggung oleh Baznas. Selain keluarga, acara resepsi pernikahan dihadiri Bupati Klaten, Sri Mulyani, serta pejabat Pemkab.

Di antara tujuh pasangan yang menikah dalam program Baznas Klaten Mantu, Haryono-Sri Mulyani menjadi pasangan paling sepuh. Haryono berumur sekitar 70 tahun dan Sri Mulyani berusia sekitar 63 tahun.

Pasangan itu tak bisa lagi menyembunyikan rasa haru mereka. Terutama Haryono yang akhirnya bisa mempersunting pujaan hatinya secara resmi. Pria tersebut sesekali menyeka air mata setelah duduk di kursi pelaminan di samping sang istri.

Beberapa kali Haryono merangkul istrinya. Saat Bupati Klaten, Sri Mulyani, hadir, pengantin putri yang juga bernama Sri Mulyani berusaha menghampiri untuk duduk lebih dekat dengan Bupati.

Kursi pelaminan pasangan tertua di Baznas Klaten Mantu itu akhirnya diletakkan di samping Bupati Klaten. Saat bupati menyampaikan sambutan, pengantin sepuh itu memberikan testimoni mereka. Lagi-lagi mereka tak bisa menyembunyikan perasaan haru dan terima kasih sudah difasilitasi menikah melalui kegiatan Baznas Klaten Mantu.

Kenal Puluhan Tahun

Ditemui sebelum acara resepsi, Haryono mengaku sudah mengenal Sri Mulyani sejak puluhan tahun lalu. Dia menjelaskan pujaan hatinya itu berasal dari Kabupaten Wonogiri. Dia bersyukur akhirnya bisa menikah dengan pujaan hati yang sudah lama dia kenal.

“Dulu itu saya main ke Wonogiri, kemudian bertemu dan kenalan. Saat kenalan, saya masih kuliah. Selama ini biasa saja, seperti teman,” kata Haryono yang berasal dari Kecamatan Klaten Tengah.

Ketua Baznas Klaten, KH Mukhlis Hudaf, mengatakan rangkaian kegiatan Baznas Mantu sudah kali kedua digelar. Dia mengapresiasi berbagai pihak yang sudah mempercayakan penyaluran zakat mereka melalui Baznas Klaten.

Rangkaian kegiatan itu mendapatkan dukungan dari Kantor Kemenag serta Pemkab Klaten. Seusai melangsungkan pernikahan, ketujuh pasangan itu langsung mendapatkan dokumen kartu keluarga (KK) dan KTP dengan status data kependudukan yang baru.

“Jadi Baznas tidak hanya memikirkan bagaimana mereka ekonominya, tetapi bagaimana syariah terutama dalam hal berumah tangga,” kata Mukhlis.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengapresiasi kegiatan yang digelar Baznas Klaten Mantu itu. Kegiatan itu membantu warga kurang mampu untuk melangsungkan pernikahan secara sah sesuai agama dan negara.

Rangkaian kegiatan itu juga bisa menjadi virus positif untuk mengurangi pasangan yang belum menikah secara sah oleh agama dan negara tetapi sudah hidup serumah.

“Ini bukti nyata bahwa Baznas Klaten keren. Tidak hanya membantu kami dalam menurunkan angka kemiskinan, tetapi Baznas Klaten berperan sangat kuat dalam hal membangun moral spiritual,” kata Mulyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya