SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekerasan terhadap anak. (Antara)

Solopos.com, BOYOLALIKisah pilu dialami seorang anak bawah lima tahun atau balita berinisial T, 4, di Ngemplak, Boyolali, yang disiksa ibu kandung sendiri. Anak itu sempat diikat di pohon pisang sebelum akhirnya diselamatkan warga.

Warga yang menyelamatkan anak perempuan tersebut lalu mengadukan kasus itu ke Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, mengungkapkan ada laporan kekerasan terhadap anak yang terjadi pada awal September 2023. Dari laporan yang ia terima, pelaku adalah ibu kandung si anak.

“Dinas langsung menyelamatkan anak itu dan dibawa ke LKSA [Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak] di Kecamatan Boyolali. Setelah diselamatkan, saat ini kondisi anaknya sehat, gembira, senang, dan bisa bertemu dengan teman-temannya,” jelas dia kepada Solopos.com, Rabu (11/10/2023).

Ia mengatakan dinasnya telah berusaha menjangkau dan memediasi keluarga anak balita yang disiksa ibu kandung di Ngemplak, Boyolali, tersebut. Dari hasil penjangkauan diketahui sebelumnya T tinggal dan diasuh oleh kakak dari ibu kandungnya alias budenya di Jakarta.

Namun, dengan dalih anak tersebut disiksa di Jakarta, T diambil untuk diasuh ibu kandungnya. Padahal, dari hasil pengecekan DP2KBP3A Boyolali, T tidak disiksa oleh budenya di Jakarta.

“Kabar bahwa T disiksa itu tidak benar. Yang menyebarkan info itu juga dari keluarga. Ada konflik keluarga di sini. Sebenarnya T tidak disiksa [oleh budenya], tapi memang dididik secara disiplin dan tegas. Ibu asuhnya itu juga punya anak yang hampir sebaya T, dan didikannya sama, tidak membeda-bedakan mana anak asuh dan kandung,” kata dia.

Jadi Kambing Hitam dan Pelampiasan

Singkat cerita, T dibawa pulang ke Ngemplak, Boyolali, oleh ibu kandungnya. Tapi di Ngemplak, Boyolali, T justru mendapatkan kekerasan dan disiksa dari ibu kandungnya. Bahkan, T sempat diikat di pohon pisang sebelum diselamatkan warga.

Lina menjelaskan ada pemicu kenapa sang ibu tega menyiksa T. Ia menyebut ada faktor pengalaman hidup yang pahit, lalu juga sempat mengalami kekerasan. Dia menyebut rumah tangga sang ibu juga kurang harmonis.

T diduga dijadikan kambing hitam dan tempat pelampiasan atas segala masalah yang dialami ibunya. “Kami memberikan pendampingan baik kepada ibu maupun anak. Anaknya kan kami ambil, jadi ini dipelihara negara. Nanti kalau ibunya butuh psikiater juga kami bantu. Ini proses mediasi,” kata dia.

Ia menceritakan mediasi terakhir diadakan pada pekan lalu namun gagal. Mediasi ulang akan diadakan pada pekan ini. Hasil mediasi nantinya akan menentukan si anak yang disiksa ibu kandung di Ngemplak, Boyolali, itu akan diasuh oleh siapa. “Mestinya diasuh pihak yang memberikan perkembangan optimal bagi sang anak,” kata dia.

Lina menyampaikan dalam menangani kasus tersebut, DP2KBP3A Boyolali menggandeng Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), dan LSM untuk memantau kasus itu.

DP2KBP3A Boyolali juga berkoordinasi dengan Polres Boyolali. Saat dimintai konfirmasi, Kasat Reskrim Polres Boyolali, AKP Donna Briadi, mengatakan telah menerima aduan terkait kekerasan pada anak di Ngemplak, Boyolali.

“Kami masih menunggu P2TP2A yang melakukan pendalaman ke pelaku,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya