SOLOPOS.COM - Sarmo, pria asal Girimarto, Wonogiri, yang menjadi tersangka pembunuhan empat orang dihadirkan saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (30/12/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Aparat Satreskrim Polres Wonogiri berencana membongkar kuburan Sudimo, warga Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, yang merupakan korban ketiga pembunuhan berantai oleh tersangka, Sarmo.

Di antara keempat korban, hanya jasad Sudimo yang belum diautopsi untuk melengkapi bukti guna menjerat Sarmo dalam kasus pembunuhan tersebut. Sudimo dihabisi dengan racun potasium sianida dan dibuat oleh Sarmo seolah-olah itu perbuatan bunuh diri.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kasat Reskrim Polres Wonogiri, Iptu Yahya Dhadiri, mengatakan para korban pembunuhan oleh warga Desa Semagar, Girimarto, itu sudah teridentifikasi berdasarkan uji DNA. Penyebab kematian para korban pun dapat diketahui.

Yahya mengatakan hasil autopsi dan tes DNA dua korban pembunuhan Sarmo sudah terungkap lebih dulu pada awal Desember 2023. Keduanya yakni Agung Santoso, 58, warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, dan Sunaryo, 47, warga Kecamatan Jatipurno, Kabupaten Wonogiri.

Identitas kedua korban tersebut sinkron dengan pengakuan Sarmo. Korban lain, Katiyani, 26, juga sudah diautopsi dan tes DNA pada 2020. Jenazah perempuan itu sudah diperiksa terlebih dulu lantaran mayatnya yang tinggal kerangka telah ditemukan pada Mei 2020.

Dari hasil autopsi diketahui Katiyani merupakan korban kejahatan. Hasil tes DNA juga menunjukkan perempuan itu merupakan warga Desa Sanan, Kecamatan Girimarto. Identitas korban sinkron sejumlah bukti dan pengakuan Sarmo yang telah membunuhnya.

Sementara itu, korban atas nama Sudimo belum diautopsi karena keluarga korban langsung menguburnya. Pada saat korban meninggal secara tidak wajar, keluarga sama sekali tidak melaporkan kejadian itu ke polisi. Sudimo adalah pemilik lahan yang disewa Sarmo untuk usaha penggergajian kayu di Desa Semagar.

Sarmo membunuh Sudimo menggunakan racun potasium sianida pada pada 27 Februari 2022 demi menguasai lahan korban yang dia sewa. Meski meninggal secara janggal, saat itu keluarga tidak mencurigai korban meninggal karena dibunuh.

“Kami akan melakukan ekshumasi [penggalian mayat atau pembongkaran kuburan] di kuburan Sudimo pada Januari 2024. Mayat Sudimo nanti akan diautopsi dan lainnya sebagai bukti bahwa dia korban tindak pembunuhan Sarmo,” kata Yahya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (31/12/2023).

Yahya menjelaskan Sudimo merupakan korban ketiga yang dibunuh Sarmo. Tersangka membunuh korban dengan cara diracun menggunakan potasium sianida. Jenazah korban diletakkan di tegalan atau kebun tidak jauh dari rumah korban.

Saat ditemukan, di tangan korban terdapat botol pestisida yang sudah kosong. Botol sengaja diletakkan tersangka di tangan korban dengan maksud agar Sudimo dikira sebagai bunuh diri.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi menerangkan akan memeriksa kondisi kejiwaan Sarmo sebagai bukti pendukung dalam kasus pembunuhan tersebut. Pemeriksaan kejiwaan itu juga untuk memastikan bahwa hasil penyidikan polisi valid dan sesuai fakta.

Luthfi mengatakan sampel jenazah korban pembunuhan itu sudah diperiksa di laboratorium forensik Mabes Polri. Para korban dites DNA agar pengungkapan kasus tersebut berdasarkan bukti-bukti ilmiah.

“Korban pembunuhan Sarmo ini ada yang ditanam [kubur] di tempat usahanya [penggergajian kayu], ada yang di kebun dan ladang, ada juga yang diletakkan begitu saja di kuburan. Jadi macam-macam,” kata Luthfi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya