SOLOPOS.COM - Geopark Gunung Sewu. (Istimewa/gln.kemdikbud.go.id)

Solopos.com, WONOGIRIGeopark Gunung Sewu yang membentang di tiga kabupaten dan tiga provinsi sekaligus yakni Gunung Kidul di DIY, Wonogiri di Jawa Tengah, dan Pacitan di Jawa Timur sudah berstatus UNESCO Global Geopark.

Geopark Gunung Sewu ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark sejak 2015 dan sudah sekali divalidasi yakni pada 2019. Tahun ini, status tersebut kembali divalidasi dan masih dalam proses. Validasi UNESCO Global Geopark dilakukan empat tahun sekali.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Namun berdasarkan laman resmi UNESCO, status Geopark Gunung Sewu masih green card, artinya masih bisa menyandang status GGN. Berdasarkan data yang diperoleh Solopos.com dari wawancara dan penelusuran di Buku Pintar Wonogiri, Geopark Gunung Sewu membentang sepanjang 120 km di tiga kabupaten dan tiga provinsi.

Geopark Gunung Sewu memiliki bentang alam karst tropis yang terdiri atas 40.000 bukit batu gamping. Bagian selatan berupa memiliki topografi pundak berlereng curam yang berbatasan dengan Samudra Hindia.

Sedangkan di bagian utara berupa pematang pegunungan yang tersusun atas gunung api dan batuan beku sisa kegiatan gunung api purba. Kawasan Geopark Gunung Sewu merupakan kawasan batuan gamping yang terbentuk sejak 2-15 juta tahun yang lalu.

Di kawasan ini banyak dijumpai fosil hewan laut yang menandakan dulunya kawasan ini merupakan dasar laut sedalam lebih kurang 40 meter yang terangkat ke permukaan ketika air laut surut.

Keunikan lainnya, Geopark Gunung Sewu memiliki 37 geosite dan tujuh di antaranya ada di Wonogiri. Terdapat lebih dari 400 gua baik vertikal maupun horizontal.

Pengembangan Potensi Wisata

Dengan semua keunikan itu, Geopark Gunung Sewu sangat potensial untuk dikembangkan menjadi objek wisata berupa ekowisata, eduwisata, pusat penelitian, penguatan komunitas, dan budaya lokal.

Namun, sayangnya, pengembangan potensi wisata Geopark Gunung Sewu belum tergarap optimal guna mendongkrak perekonomian kawasan sekitar taman bumi tersebut.

Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Wonogiri, Panggah Triasmara, mengatakan dari tujuh geosite yang ada di Wonogiri, yang meliputi lima gua di sekitar kawasan Museum Kars Indonesia (MKI), Pantai Sembukan, dan lembah kering purba, baru dua yang terkelola.

“Dari tujuh geosite itu yang sudah ada pengelolaan secara khusus baru Pantai Sembukan dan Kawasan MKI,” kata Panggah saat ditemui Solopos.com di Kantor Disporapar Wonogiri, Senin (9/10/2023).

Saat ini, Disporapar masih pada level edukasi kepada masyarakat sekitar. Menurut dia, sebelum menjual potensi Geopark Gunung Sewu di Wonogiri, penting terlebih dahulu memberikan pemahaman kepada warga setempat soal pengetahuan geopark dan potensi yang bisa digarap yang berdampak pada ekonomi.

“Kami masih pada level itu, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Penyiapan SDM [sumber daya manusia] untuk kepemanduan juga mulai kami persiapkan. Jadi ketika ada wisatawan ke sini, mereka bisa memandu atau menjelaskan soal geopark ini,” ujar dia.

Panggah mencontohkan beberapa potensi wisata yang bisa dikelola yaitu geofuntrip, eduwisata, dan paket-paket wisata budaya. Sayangnya hal tersebut juga belum terkelola dengan baik saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya