Soloraya
Minggu, 14 April 2024 - 16:40 WIB

Ribuan Pemudik Lebaran Wonogiri Ramai-Ramai Mulai Tinggalkan Kampung Halaman

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Penumpang peserta program balik gratis menunggu keberangkatan bus di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Minggu (14/4/2024). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI – Ribuan pemudik Wonogiri ramai-ramai mulai meninggalkan kampung halaman untuk kembali ke tempat perantauan masing-masing. Mereka memanfaatkan program balik gratis menggunakan moda transportasi bus.

Meski banyak bekerja di sektor informal, untuk Lebaran tahun ini kaum perantau asal Wonogiri tidak menunda keberangkatan ke perantauan.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Minggu (14/4/2024), ribuan calon penumpang berjejalan mengantre untuk mendaftar ulang program balik gratis yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Ada 45 bus yang disediakan bagi warga Wonogiri yang merantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Setelah berhasil daftar ulang, mereka segera menunggu keberangkatan bus.

Advertisement

Ada 45 bus yang disediakan bagi warga Wonogiri yang merantau di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Setelah berhasil daftar ulang, mereka segera menunggu keberangkatan bus.

Mereka yang menumpangi bus program balik gratis itu merupakan orang sama yang mengikuti program mudik gratis dari instansi yang sama pula. Kaum perantau Wonogiri itu sudah tiba di Terminal Giri Adipura sejak subuh untuk melakukan verifikasi data.

Mereka yang datang lebih awal, mendapatkan jatah bus yang berangkat lebih awal pula. Para perantau itu tampak membawa banyak barang dari kampung halaman. Tidak sedikit dari mereka yang membawa hasil bumi seperti beras, pisang, dan lainnya yang diwadahi kardus atau karung bekas.

Advertisement

Menurut dia, jika menggunakan bus reguler, biaya yang harus dia keluarkan untuk mudik dan balik bagi empat anggota keluarga hampir mencapai Rp5 juta. Wanti mengaku baru dua kali ini mengikuti program mudik dan balik gratis dari instansi pemerintah.

Pada Lebaran 2024 ini, Wanti dan keluarganya berada di kampung halaman selama 10 hari. Dengan waktu selama itu sebenarnya belum terlalu cukup bagi dia untuk bersilaturahmi dan piknik mengunjungi tempat-tempat wisata di Wonogiri. Namun, ia terpaksa segera kembali ke perantauan di Depok, Jawa Barat agar bisa bekerja berjualan sayur lagi.

”Sebelum kami sampai rumah [di Dlepih] bapak ternyata sudah menyiapkan kami bekal untuk dibawa ke perantauan. Ada macam-macam seperti beras, teh, dan lainnya,” kata Wanti saat berbincang dengan Solopos.com di Terminal Giri Adipura Wonogiri, Minggu.

Advertisement

Program Mudik dan Balik Gratis

Wanti menyebut dalam setahun dia bisa pulang tiga-empat kali untuk menjenguk bapaknya yang sudah renta. Perempuan yang sudah lanjut usia itu mengaku sudah merantau selama 35 tahun.

Hal itu terpaksa dilakukan karena di Wonogiri pada saat itu sangat minim lapangan pekerjaan. Kalaupun ada, menurutnya, hanya sebatas kerja di sektor pertanian. “Jadi saya lebih lama hidup di perantauan daripada hidup di Wonogiri,” ungkap dia.

Warga Wonogiri lainnya, Satimin, menyampaikan bus menjadi moda transportasi andalan bagi dia dan keluarga. Selain memang belum memiliki kendaraan mobil pribadi, bus dinilai paling gampang dan murah bagi warga Wonogiri.

Advertisement

“Kalau mau naik kereta api, kami harus turun di Solo. Terus dari Solo ke Wonogiri masih jauh. Jadi mending naik bus, langsung sampai Wonogiri, ya walaupun ke rumah masih tetap naik angkutan lagi atau dijemput saudara,” ucap dia.

Kepala Terminal Giri Adipura Wonogiri, Agus Hasto, menjelaskan pada Minggu pagi, ada 45 bus program balik gratis yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta yang ditumpangi 2.148 perantau asal Wonogiri.

Sejak Lebaran, Rabu (10/4/2024) hingga Sabtu (13/3/2024) atau tiga hari terakhir, jumlah penumpang berangkat dari Terminal Giri Adipura sudah mencapai 9.870 orang. Dengan begitu, selama empat hari terakhir, akan ada belasan ribu orang Wonogiri yang meninggalkan kampung halaman untuk kembali ke perantauan.

Berdasarkan data produksi terminal Giri Adipura Wonogiri, penumpang datang sejak H-7 Idulfitri sebanyak 41.400 orang. Agus menilai untuk Lebaran tahun ini, kaum perantau Wonogiri diprediksi segera kembali ke perantauan, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu karena momen Lebaran saat ini orang yang duwe gawe tidak sebanyak tahun-tahun lalu. Dengan demikian, kaum boro lebih memilih berangkat ke tempat perantauan segera meski mayoritas dari mereka bekerja di sektor informal. Di sisi lain, banyak dari mereka yang mengikuti program mudik dan balik gratis.

“Kalau saya lihat, untuk tahun ini, perantau Wonogiri ini lebih memilih segera balik ke tempat perantauan. Mereka tidak menunda-nunda balik lagi ke perantauan seperti tahun-tahun sebelumnya, itu karena musim kondangan Lebaran tahun ini tidak sebanyak biasanya,” ujar Agus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif