SOLOPOS.COM - Siswa SMKN 1 Rota Bayat Klaten menari kolosal saat peringatan Hari Batik Nasional, Senin (2/10/2023) di halaman sekolah tersebut. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — SMKN 1 Rota Bayat disebut merupakan satu-satunya SMK di Klaten yang membuka jurusan tekstil batik dan keramik. Dari tahun ke tahun, jumlah peserta didik di jurusan itu tak pernah surut.

Kepala SMKN 1 Rota Bayat, Sriyanta, mengatakan peletakan batu pertama pendirian sekolah itu pada 2008 dan mulai beroperasi pada 2009.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, program pengembangan SMK tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkab Klaten, Keamiran Qatar, serta Titian Foundation.

Nama Rota sendiri merupakan kepanjangan dari Reach Out to Asia (ROTA) yang merupakan nama lembaga dari Qatar. Pada awal pengembangan, SMKN 1 Rota Bayat, Klaten, hanya membuka dua jurusan yakni kriya tekstil (kriya kreatif batik dan tekstil) serta kriya keramik (kriya kreatif keramik).

Kompetensi keahlian itu sesuai potensi lokal di Bayat sebagai sentra perajin batik serta keramik. Pada tahun ajaran 2013/2014, SMK tersebut mulai membuka jurusan multimedia.

Pada tahun pembelajaran 2015/2016, sekolah itu menambah jurusan teknik sepeda motor. Kini, total ada empat jurusan di sekolah tersebut.

Sriyanta menjelaskan SMKN 1 Rota Bayat menjadi satu-satunya SMK di Klaten yang membuka jurusan kriya batik dan keramik. Soal peminat di kedua jurusan itu, Sriyanta menyebut tak pernah sepi peminat.

“Lulusan dari sini yang tersalur ke industri banyak. Termasuk mendukung industri batik di wilayah Bayat,” kata Sriyanta saat ditemui di sekolah setempat, Senin (2/10/2023).

Kepala Program Keahlian Kriya SMKN 1 Rota Bayat, Rony Kurniawan, mengatakan setiap tahun kuota siswa Jurusan Kriya selalu terpenuhi. Soal pembelajaran di Kriya Tekstil, Rony mengatakan beberapa pembelajaran di antaranya dasar seni pembatikan tradisional, pewarnaan, hingga terkait tekstil modern.

“Ada juga praktik tenun, jahit, dan lainnya. Alumni sini juga ada yang berwirausaha. Salah satunya yang dari Jogonalan. Sempat kuliah tiga tahun dan sekarang bikin industri batik sendiri di wilayah Bayat,” kata dia.

Mengenai sejarah SMKN 1 Rota Bayat, Klaten, laman resmi sekolah tersebut, smkn1-rotabayat.sch.id, program kerja sama antara ROTA, Titian Foundation, dan Pemerintah Kabupaten Klaten dalam pengembangan SMK di Bayat diawali dengan penandatanganan kesepakatan dan kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) pada 10 Agustus 2008.

Reach Out To Asia (ROTA) merupakan lembaga dari Negara Qatar yang bergerak dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan pengembangan masyarakat beralamat di Doha, Qatar. Sedangkan Titian Foundation merupakan lembaga sosial kemasyarakatan Indonesia yang berpusat di Jakarta.

Melalui MoU tersebut disepakati ROTA berkomitmen membantu pendirian SMK baru di Bayat berikut pengadaan perangkat mebelernya. Titian Foundation berperan sebagai fasilitator yang mengelola kegiatan pembangunan sekolah. Sementara Pemkab Klaten menyediakan lahan, peralatan teknis pembelajaran, guru dan staf serta perawatan sekolah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya