SOLOPOS.COM - Anggota tim memindahkan jenazah dari salah satu kompleks makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom yang kena proyek tol Solo-Jogja ke kompleks makam baru yang berada di lahan sisi barat makam lama, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Harjanto bersama sejumlah warga bercengkerama di depan salah satu kuburan seusai memanjatkan doa ziarah kubur di lahan makam baru dekat proyek tol Solo-Jogja, Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom, Rabu (1/11/2023). Obrolan mereka membuka kenangan lama tentang sosok jenazah yang makamnya dipindahkan ke kompleks makam baru.

Gelak tawa menghiasi obrolan mereka di bawah terik sinar matahari yang semakin menyengat. Sesekali, suara mereka beradu dengan deru mesin alat berat yang sibuk merampungkan proyek tol Solo-Jogja.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Beliau [salah satu jenazah yang dipindahkan ke makam] tokoh masyarakat Brangkal, pernah menjabat Kades Brangkal. Orangnya sangat baik, sabar, dan dermawan. Kalau di sebelahnya ini makam bestie saya. Rasanya seperti tidak mau berpisah, ingat-ingat terus,” kata Harjanto saat ditemui Solopos.com, Rabu (1/11/2023) siang.

Harjanto mengatakan jenazah-jenazah itu sudah dipindahkan beberapa waktu lalu di antara ratusan jenazah di salah satu kompleks makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom. Ratusan jenazah itu dipindahkan lantaran kompleks makam terkena proyek tol Solo-Jogja.

Harjanto yang juga seorang ketua RT di wilayah Desa Brangkal sangat sepakat dengan proses pemindahan yang dilakukan.

“Untuk proses pemindahan, kami kerja sama dengan tim yang namanya Al Iswat. Jenazah yang dipindahkan diperlakukan seperti jenazah baru dan dimakamkan kembali sesuai syariat. Kami merasa dihargai,” kata Harjanto.

Harjanto juga mengatakan banyak jenazah dari makam lama yang tak diketahui namanya. Jenazah pun dipindahkan dan diperlakukan sama. Dia juga menjelaskan tim itu secara teliti memastikan masih ada atau tidaknya jenazah yang sebelumnya tak terdata.

“Deteksi dilakukan secara fisik maupun secara supranatural. Itu juga ditemukan jenazah yang tidak diketahui namanya setelah tanah digali. Jenazah-jenazah itu tetap dipindahkan ke makam baru dan diperlakukan sama,” kata Harjanto.

Warga lainnya, Amanto, 67, pun mengaku sepakat dengan proses pemindahan makam kerabatnya. Dia menjelaskan setelah semua jenazah dipindahkan, tanah di masing-masing makam akan ditinggikan dan diberi nisan.

Sejak Minggu (29/10/2023), ratusan jenazah di salah satu makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom yang terkena tol mulai dipindahkan. Tanah untuk pemindahan berada di sisi barat kompleks makam lama.

Hingga Rabu (1/11/2023), pemindahan makam masih berlangsung. Pada pemindahan itu, warga dibantu tim Al Iswat, tim yang sudah berpengalaman merelokasi ribuan makam. Tim bekerja sejak pagi mulai pukul 05.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB.

Pemindahan makam dilakukan secara hati-hati dan teliti, tak asal digali dan dipindah. Setiap makam diberi penanda berupa patok bambu yang tertulis nama. Selama proses pemindahan, ahli waris diharapkan hadir.

Petugas menggunakan berbagai peralatan untuk menggali tanah  makam lama. Pada beberapa makam, penggalian diawali dengan membongkar kijing. Setelah itu, petugas mulai menggali tanah secara manual.

Proses penggalian dilakukan secara hati-hati menggunakan cangkul, linggis, serta sekop. Hingga pada kedalaman tertentu, mereka menemukan posisi jasad.

Kondisinya pun beragam. Ada yang masih berupa tulang belulang hingga sudah menyatu dengan tanah. Ada pula yang terbungkus kain kafan yang di dalamnya berisi tulang serta tanah. Petugas secara seksama meneliti tanah di makam lama yang sudah digali agar tak ada bagian yang tertinggal.

Jenazah dari makam yang dibongkar kemudian dimasukkan dalam satu peti kayu beserta bambu penanda yang sudah tertulis nama. Peti-peti kayu itu dibawa ke tenda di dekat lahan untuk kompleks makam baru.

Jenazah dikafani ulang kemudian disemprot air zam-zam sebagai kunci penyempurnaan dan diberi minyak wangi. Kemudian didoakan dan jasad dibawa ke makam yang baru. Di kompleks makam yang baru, sudah disiapkan liang lahat berupa galian tanah yang memanjang.

Jenazah dimasukkan ke dalam liang lahat, ikatan kain kafan dilepaskan, ditutup kayu, kemudian dikuburkan. Petugas memanjatkan doa. Di tempat makam yang baru ada penanda berupa patok bambu yang tertulis nama almarhum atau almarhumah.

Ketua Tim Pemindahan Makam di Desa Brangkal, Muh. Fauzan, mengatakan jumlah total jenazah yang terdata untuk dipindahkan sebanyak 272 jenazah. Dari jumlah itu, sebanyak 72 makam tanpa nama dan ahli waris tak diketahui.

Tim pemindahan makam memprediksi jumlah total jenazah yang dipindahkan bakal lebih banyak sekitar 325 jenazah. Pasalnya, dalam satu makam ada yang ditemukan lebih dari satu jenazah dan sebelumnya tidak terdata. Kondisi itu terjadi lantaran makam yang sudah sangat lama tertumpuk makam yang lebih baru.

“Makam lama kemudian dibuat makam baru. Akhirnya fisik [makam] terlihat hanya satu, temuannya ada dua sampai tiga jenazah. Kompleks makam ini memang sudah lama. Sebelum saya lahir sudah ada,” jelas Fauzan.

Sebelumnya, masing-masing ahli waris menerima biaya pemindahan makam dari pihak tol. Nilainya bervariasi dari Rp3 juta hingga Rp5 juta, tergantung kondisi makam. Sementara, lahan yang digunakan untuk memindahkan makam merupakan lahan pengganti tanah kas desa. Pasalnya, makam lama berada di tanah aset desa.

Ketua Rombongan dari Al Iswat, Joko Yudho, mengatakan proses pemindahan dimulai pada Minggu diawali dengan selamatan bedah bumi. Prosesi itu disaksikan bersama oleh tokoh masyarakat, kepala desa, pejabat dari proyek tol, ahli waris, termasuk tim bongkar makam.

Joko mengatakan tim pemindahan terdiri dari 30 orang. Sebanyak 22 orang masuk dalam tim pembongkaran untuk menggali makam lama. Sebanyak delapan orang membantu mengafani ulang dan kemudian memakamkan jenazah ke tempat baru. Pemindahan makam ditargetkan rampung pada Jumat (3/11/2023).

Dia juga menjelaskan setiap akan menggali makam, tim terlebih dahulu memanjatkan doa. Seluruh proses selayaknya pemakaman jenazah pada umumnya.

“Seperti proses memakamkan dari awal. Tetap dipanjatkan doa, dibacakan azan dan ikamah. Dalam pemindahan ini memang kami meminta agar bisa ditunggui ahli waris. Tetapi kalau ahli waris berhalangan diwakili panitia,” kata dia.

Joko mengatakan banyak jenazah tanpa nama serta belum terdata sebelumnya dalam pemindahan itu. Jenazah tanpa nama dan belum terdata itu tetap dipindah dan ditempatkan dalam satu blok di kawasan makam baru.

“Untuk temuan no name sudah banyak,” kata Joko.

Joko menjelaskan selama pemindahan tidak ada kendala. Dia menjelaskan Al Iswat sudah sejak 2009 membantu proses pembongkaran makam di berbagai daerah. Belum lama ini, tim juga membantu pemindahan makam terkena tol di Desa Duwet, Kecamatan Ngawen.

“Itu setengah bulan lalu. Pemindahan selama lima hari. Yang dipindahkan sebanyak 175 makam,” jelas Joko.

Disinggung jika jenazah bukan umat muslim, Joko mengatakan tim menggandeng tokoh agama yang bersangkutan. Petugas dari Al Iswat membantu dalam hal proses pembongkaran dan pemindahan.

Makam di Desa Brangkal menjadi salah satu kompleks makam yang terkena tol Solo-Jogja. Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah total bidang kompleks pemakaman yang terkena proyek tol sebanyak 14 bidang yang tersebar di 11 desa. Jumlah total makam yang terdata bakal direlokasi sebanyak 2.869.

Ribuan makam itu tersebar pada bidang lahan di Kecamatan Polanharjo (Desa Kranggan), Kecamatan Karanganom (Desa Ngabeyan, Brangkal, dan Beku). Kecamatan Ngawen (Desa Pepe dan Duwet). Kecamatan Karangnongko (Desa Jagalan), Kecamatan Jogonalan (Desa Tambakan dan Dompyongan), Kecamatan Manisrenggo (Desa Taskombang), dan Kecamatan Prambanan (Desa Kebondalem Lor).



General Manager Lahan dan Utilitas PT Jasamarga Jogja Solo, Muhammad Amin, mengatakan ahli waris dari masing-masing jenazah yang dimakamkan mendapatkan biaya pemindahan. Biaya pemindahan dibayarkan sesuai nilai appraisal. Soal proses pemindahan, Amin mengatakan pihak desa membentuk tim pemindahan makam.

“Tim ini nanti yang akan memindahkan. Sedangkan lahan existing itu kan mayoritas tanah kas desa. Jadi desa yang mencarikan tanah pengganti,” kata Amin saat ditemui di sela pembayaran uang ganti kerugian tol Solo-Jogja di Desa Dompyongan, Kecamatan Jogonalan, Rabu (1/11/2023).

Amin mengatakan dari belasan desa, pemindahan makam di Desa Duwet, Kecamatan Ngawen sudah selesai. Saat ini, pemindahan makam di Desa Brangkal, Kecamatan Karanganom masih berlangsung. Dari data yang dihimpun, di Desa Duwet terdaftar ada 162 makam direlokasi dan di Desa Brangkal ada 272 makam direlokasi.

Kompleks makam terdampak yang diprioritaskan dipindah, yakni makam yang benar-benar berada di tengah rencana jalan tol Solo-Jogja. Selain itu, pemindahan juga mempertimbangkan kesiapan dari desa masing-masing.

“Tetapi semua [makam yang terkena proyek tol Solo-Jogja] tetap akan dipindahkan,” kata Amin.

Sebagai informasi, lebih dari 4.000 bidang lahan di Klaten yang terkena proyek tol Solo-Jogja di puluhan desa. Bidang lahan itu meliputi permukiman, sawah, pekarangan, makam, dan lain-lain.

Hingga kini, mayoritas uang ganti kerugian pembebasan lahan untuk tol Solo-Jogja sudah terbayarkan. Saat ini, pembebasan lahan untuk tol di wilayah Klaten tinggal menyisakan sekitar 109 bidang.







Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya