SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilahan sam[ah. (freepik)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga kecamatan di Wonogiri bakal memiliki tempat pengolahan sampah (TPS) berkonsep reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang) atau 3R.

Tiga TPS 3R itu saat ini sedang dibangun oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri. Dengan TPS 3R, diharapkan timbulan sampah rumah tangga bisa didayagunakan ulang sehingga residu sampah yang dibuang ke tempat pemprosesan akhir atau TPA berkurang signifikan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Wonogiri, Wiwik Ekowati, mengatakan DLH tengah membangun TPS 3R di tiga kecamatan meliputi Jatipurno, Bulukerto, dan Wuryantoro. Saat ini pembangunan TPS 3R itu sudah berjalan dan ditargetkan bisa beroperasi mulai 2024. 

Wiwik menjelaskan TPS 3R yang sedang dibangun di tiga kecamatan Kabupaten Wonogiri itu akan menjadi tempat pengolahan sampah dari hasil timbulan sampah warga. Proses mulai dari pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, hingga pendaurulangan sampah.

Tujuannya, mengurangi sampah yang berakhir di TPA sehingga bisa menjaga kelestarian alam. Di sisi lain, memanfaatkan sampah untuk digunakan kembali baik untuk kompos, daur ulang, maupun mengubah menjadi sumber energi.

Dia menerangkan selama ini sampah rumah tangga masyarakat di Wonogiri banyak yang terbuang langsung hingga menumpuk di TPA. Padahal, sampah itu bisa dimanfaatkan ulang sehingga memperpanjang usia pakai dan tidak segera berakhir di TPA.

Pembangunan tempat pengolahan sampah 3R ini juga upaya Pemkab Wonogiri untuk mencapai target Indonesia bebas TPA baru pada 2030. 

1 TPS 3R Melayani 500 Keluarga

“Kami bangun TPS3R di tiga tempat, yaitu di Kelurahan/Kecamatan Jatipurno, Kelurahan/Kecamatan Wuryantoro, dan Desa Bulurejo, Kecamatan Bulukerto. Tiga tempat itu dipilih karena di sana sudah ada embrio pengelolaan sampah berbasis masyarakat,” kata Wiwik saat ditemui Solopos.com di Kantor DLH Wonogiri, Jumat (8/9/2023).

Dia melanjutkan anggaran pembangunan TPS 3R di Jatipurno bersumber dari dana alokasi khusus senilai Rp750 juta. Sedangkan pembangunan TPS 3R di Wuryantoro dan Bulukerto bersumber dari anggaran Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masing-masing senilai Rp500 juta.

Wiwik menyebut tempat pengolahan sampah 3R di tiga kecamatan Kabupaten Wonogiri dijalankan kelompok swadaya masyarakat (KSM) di wilayah setempat. Mereka bertanggung jawab dalam menangani sampah rumah tangga di wilayah jangkauan. Satu TPS 3R rata-rata melayani 500 keluarga. 

Warga yang mendapatkan layanan TPS3R mesti membayar biaya pengolahan sampah tersebut kepada KSM. Besaran biaya pengolahan sampah rumah tangga itu Rp15.000 hingga Rp20.000/bulan/rumah. “KSM itu nanti bertugas melakukan penjemputan sampah di rumah-rumah untuk dibawa ke TPS 3R,” kata dia.

Dia melanjutkan proses pengolahan sampah di TPS 3R ini berdasarkan standard operating procedure (SOP), sehingga Wiwik mengklaim pengolahan sampah di TPS 3R ini akan minim dampak negatif terhadap lingkungan, termasuk minim bau menyengat dari hasil pengolahan sampah. 

Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan DLH Wonogiri, Waris Kadarwanto, menyampaikan saat ini usia TPA Ngadirojo yang menampung sampah-sampah dari berbagai daerah di Wonogiri tinggal tahun lagi. Diharapkan dengan adanya TPS 3R ini bisa memperpanjang usia TPA tersebut.

Dalam sehari, total volume atau jumlah timbulan sampah di TPA Ngadirojo mencapai 770 m3/hari. Tetapi hanya 227 m3/hari sampah yang bisa dikelola. “Jadi nanti, kami tinggal mengangkut residu sampah dari hasil pengolahan sampah di TPS 3R,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya