SOLOPOS.COM - Bappeda Litbang Wonogiri saat menggelar diksusi diikuti sejumlah organisasi perangkat daerah, camat, dan pelaku usaha membahas city branding Wonogiri di Kantor Bappeda, Selasa (31/10/2023). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri mulai mengembangkan city branding atau citra kota Wonogiri sebagai daerah tujuan wisata. Melalui city branding, diharapkan bisa menarik perhatian masyarakat lokal maupun interlokal berkunjung ke Wonogiri sehingga berdampak positif terhadap perekonomian warga.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) Wonogiri, Heru Utomo, saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Selasa (31/10/2023) mengatakan selama ini Wonogiri belum memiliki identitas daerah yang unik dan bisa menarik perhatian orang. Bahkan, Wonogiri cenderung dicitrakan sebagai daerah yang tidak potensial untuk didatangi dibandingkan daerah lain di Soloraya.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Menurut Heru, hal itu lantaran selama ini promosi tentang keunikan dan keunggulan Wonogiri belum tergarap dengan baik. Informasi soal potensi yang dimiliki Wonogiri tidak sampai kepada khalayak.

Akibatnya, Wonogiri dinilai bukan daerah yang menarik untuk dikunjungi baik untuk wisata maupun pengembangan usaha.

“Kami sudah mulai melakukan kajian city branding ini. Modalnya adalah potensi yang ada di Wonogiri. Ini sudah mulai kami garap dengan serius,” kata Heru.

Dia menjelaskan ada empat sektor yang akan masuk dalam pengembangan citra kota di Wonogiri, yaitu pariwisata, perdagangan, perindustrian, dan perhubungan. Keempat sektor itu akan saling berhubungan satu sama lain. Hanya, saat ini Pemkab Wonogiri masih fokus mengkaji pada sektor pariwisata. 

Pemkab bakal berupaya mencitrakan Wonogiri sebagai daerah tujuan pariwisata. Waduk Gajah Mungkur (WGM) menjadi sentral dari citra tersebut.

Heru menyebut WGM memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata unggulan di Wonogiri. Apalagi, saat ini objek wisata WGM masih dalam proses revitalisasi tahap pertama. 

Tetapi dia menyadari untuk menjadi daerah tujuan wisata, tidak mungkin hanya menawarkan satu objek wisata. Maka dari itu, pihaknya juga akan mendorong pengembangan-pengembangan destinasi wisata lain terutama di sekitar WGM.

Di sisi lain, penyediaan sarana transportasi untuk menuju ke tempat wisata juga tidak kalah diperhatikan.

“Itu yang memang harus dipikirkan lagi soal integrasi destinasi wisata. Kalau soal transportasi, Sekretaris daerah (sekda) tadi menyarankan sebaiknya disediakan angkutan feeder. Terutama untuk mereka yang datang ke Wonogiri menggunakan kereta api dan bus,” ujar dia.

Heru menyampaikan tujuan akhir dari city branding ini untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi warga Wonogiri. Pengembangan citra kota ini juga menjadi salah satu modal untuk mewujudkan masyarakat Wonogiri yang makmur dan sejahtera. Diharapkan, ketika city branding ini sukses berjalan, maka akan memberikan peluang ekonomi warga terutama di sektor pariwisata. 

Dia menambahkan, selain objek wisata, yang tidak kalah penting dalam pembangunan citra daerah Wonogiri sebagai daerah tujuan wisata, yaitu keunggulan kuliner. Bakso dan mi ayam Wonogiri bakal turut di-branding dalam pengembangan city branding Wonogiri. Adapun moto city branding Wonogiri yaitu the inspiring of Java. 

“Ini berarti kami berharap Wonogiri ini bisa memberikan semangat, inspirasi bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dia menambahkan, proses pengembangan city branding ini bakal melibatkan banyak pihak. Sejumlah pihak terkait, antara lain para organisasi perangkat daerah, badan usaha milik daerah dan nasional, dan para pelaku usaha telah melakukan diskusi di Kantor Bappeda Wonogiri pada Selasa siang.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Wonogiri, Fransiscus Xeverius Pranata, mengatakan sektor pariwisata menjadi fokus utama dalam city branding Wonogiri karena daerah ini memiliki potensi yang sangat lengkap, mulai dari wisata pegunungan, perairan waduk, hingga perapian pantai. Hal itu menjadi satu-satunya daerah di Soloraya yang memiliki potensi objek wisata yang lengkap.

Selain itu, letak geografis Wonogiri dinilai cukup strategis karena berada di perlintasan tiga provinsi meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Itu menjadi modal alasan mengapa sektor wisata diprioritaskan untuk dikembangkan.

“Kami punya lengkap, untuk wisata ketinggian kami punya Bulukerto sampai Girimarto di lereng Lawu, kemudian ada WGM, ada juga kawasan Geopark Gunungsewu. Dan yang perlu diketahui kami juga punya pantai yang eksotis di Paranggupito,” kata Pranata.

Menurutnya, cita-cita Wonogiri untuk menjadi daerah tujuan wisata bukan sesuatu yang utopis. Dia cukup yakin hal itu bakal terwujud.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya