SOLOPOS.COM - Mi ayam Pak Min di dekat Stasiun Klaten dijual Rp5.000-Rp7.000 seporsi. Foto diambil Selasa (9/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN – Mi ayam yang dijual di warung berdekatan dengan Stasiun Klaten ini terhitung murah meriah namun rasanya maknyus. Seporsi mi ayam lengkap dengan dua cakar atau ceker ayam hanya Rp7.000.

Jika tanpa cakar, seporsi mi ayam dijual Rp5.000. Sebagai pendamping makan mi ayam, warung itu menyediakan tempe keripik, rambak, serta kerupuk dan aneka minuman.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Warung itu bernama Mi Ayam Pak Min. Lokasinya berjarak sekitar 100 meter dari Stasiun Klaten di Jl Samanhudi, Kampung Tegalsepur, Kelurahan Klaten, Kecamatan Klaten Tengah.

Tempatnya berada di seberang pagar yang menjadi pembatas antara jalur rel dengan jalan. Dulu, ruas jalan di depan warung mi ayam murah di Klaten itu menjadi akses menuju pintu perlintasan kereta api (KA) di dekat stasiun yang kini sudah ditutup.

Ukuran warungnya terbilang kecil dengan memanfaatkan teras rumah yang cukup untuk meletakkan dua meja panjang. Di depan rumah terdapat gerobak mi ayam serta banner kecil bertuliskan Mie Ayam Pak Min. Warung itu buka setiap hari mulai pukul 11.00 WIB hingga sekitar 21.00 WIB.

Pak Min, sapaan akrab penjualnya, sudah berjualan mi ayam di Klaten sejak 30 tahun lalu, tepatnya mulai 1993. Namun, dia berjualan di rumahnya yang berada di kawasan perkampungan Tegalsepur tepi Jl Samanhudi baru dua tahun terakhir.

Sebelumnya, warung Pak Min selama bertahun-tahun menempati trotoar ruas Jl Dewi Sartika sebelah SDN 3 Klaten atau yang dikenal dengan kawasan BPM, Kecamatan Klaten Tengah.

Pak Min kini berusia sekitar 55 tahun. Sebelum berjualan mi ayam dengan harga murah tapi enak di Klaten, Pak Min pernah merantau ke Jakarta. Di Ibu Kota, Pak Min menjadi pekerja di salah satu warung mi ayam.

“Dulu sekitar 1991-1992 saya ikut jurangan [mi ayam]. Karena mi ayam aslinya dari Jakarta,” kata Pak Min saat ditemui Solopos.com di warungnya, Selasa (9/1/2024).

mi ayam murah klaten
Pak Min menyiapkan mi ayam untuk pelanggan di warungnya dekat Stasiun Klaten, Selasa (9/1/2024). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Pak Min kemudian pulang ke Klaten dan memulai usahanya berjualan mi ayam secara mandiri sekitar 1993. Awalnya, pria kelahiran Gunungkidul, DIY, itu berjualan dengan mendorong gerobak mi ayam dan biasa mangkal di kawasan depan Bioskop Rita (kini menjadi Taman Kota Klaten di samping Alun-alun Klaten).

Seiring waktu, Bioskop Rita tutup hingga Pak Min pindah lokasi jualan di trotoar kawasan BPM Klaten. “Itu saat menjelang reformasi [1998] saya sudah mulai jualan di BPM,” jelas dia.

Awal Jualan Harganya Rp300 per Porsi

Awalnya, Pak Min hanya menjual mi ayam dengan isian di antaranya mi, kuah, sawi, hingga potongan daging ayam kecap. Dia kemudian memiliki ide hingga coba-coba menambahi ceker ayam kecap dalam seporsi mi ayam. “Ternyata pelanggan pada suka,” kata Pak Min.

Ketika awal merintis jualan mi ayam murah meriah di Klaten pada 1993, harga seporsi mi ayam masih sekitar Rp300. Seiring waktu dan harga kebutuhan pokok termasuk bahan mi ayam terus meningkat, harga mi ayam yang dijual Pak Min secara bertahap pun ikut naik.

Saat ini, Pak Min menjual mi ayamnya dengan harga Rp5.000 tanpa ceker dan Rp7.000 dengan ceker. Harga itu sudah bertahan lama. Pak Min sebenarnya bisa menjual mi ayam dengan porsi besar. Namun, dia memilih menjual mi ayam porsi sedang dengan harga jauh lebih miring.

Dia pun memiliki alasan tersendiri kenapa menjual mi ayam porsi sedang dengan harga miring. “Yang penting usaha tetap jalan. Bisa untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan membiayai pendidikan anak hingga kuliah,” kata bapak satu orang anak itu.

Dalam sehari, rata-rata Pak Min bisa menjual mi ayam yang dijualnya dengan harga murah meriah di Klaten itu sekitar 100 porsi. Dia enggan menambah jumlah porsi mi ayam yang dijual meski saat hari libur atau akhir pekan. Dia sudah bersyukur jika bisa menjual 100 porsi mi ayam setiap hari.

“Tidak pernah menambah porsi. Yang penting cukup. Wong iku nak dituruti, eneke mung kurang [orang itu kalau dituruti adanya hanya kurang],” jelas Pak Min.

Salah satu pembeli, Fajar, 30, mengatakan mi ayam Pak Min memiliki cita rasa gurih. Dia pun mengakui harga seporsi mi ayam yang dijual di tempat itu jauh lebih miring dibandingkan warung mi ayam lainnya.

“Memang mi yang disajikan dalam seporsi tidak sebanyak mi ayam pada umumnya. Tetapi bagi saya cukup mengenyangkan ketika untuk santap siang. Cita rasanya juga nikmat,” kata karyawan perusahaan asal Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya