SOLOPOS.COM - Petugas Damkar Wonogiri melepaskan anting yang terpasang di telinga seorang perempuan di Markas Damkar Wonogiri, Kamis (7/12/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI—Seorang perempuan setengah baya asal Desa/Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, tiba-tiba datang ke Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Wonogiri, Kamis (7/12/2023) sore. Dia meminta tolong petugas Damkar Wonogiri untuk melepas kedua anting yang terpasang di telinganya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Damkar Wonogiri, Joko Santoso, mengatakan seorang warga asal Pracimantoro, Sutina, datang bersama saudaranya ke Damkar Wonogiri untuk melepas anting di kedua telinganya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ia meminta anting perak itu dilepas lantaran sudah mengunci di telinganya sehingga sulit dilepas tanpa bantuan alat. “Orangnya datang bareng saudaranya. Datang ke sini Kamis sore, mengeluhkan antingnya tidak bisa dilepas,” kata Joko kepada Solopos.com, Kamis.

Joko mengatakan perempuan itu mengeluhkan anting di telinga sebelah sulit sekali dilepas. Padahal dia sudah beberapa kali berusaha melepas dalam beberapa hari terakhir.

Sutina mendapatkan informasi dari warga bahwa petugas Damkar Wonogiri bisa membantu melepaskan anting itu. Akhirnya ia datang dari Pracimantoro ke Wonogiri dengan jarak tempuh satu jam untuk melepas antingnya.

Petugas Damkar Wonogiri hanya memerlukan waktu lebih kurang 15 menit untuk melepas anting dari kedua telinga Sutina. Alat yang digunakan berupa tang. Proses pelepasan itu tidak sampai memotong antingnya. “Itu sebenarnya antingnya hanya mengunci, sulit dilepas,” ujar dia.

Dia menambahkan meski sebenarnya bukan tugas pokok Damkar Wonogiri, sejak 2021 sejumlah warga meminta tolong petugas damkar untuk melepaskan cincin dan anting yang terpasang di tubuh mereka.

Kali pertama Damkar Wonogiri dimintai tolong melepaskan cincin warga yaitu pada 2021. Saat itu Damkar Wonogiri belum memiliki peralatan khusus untuk melepaskan cincin atau anting, melainkan hanya sebatas benang.

“Sejak ada kejadian itu pada 2021, kemudian kami beli peralatan seperti gerinda. Sejak saat itu, mulai ada beberapa warga yang ke sini minta tolong melepaskan cincin dan anting. Per Kamis kemarin, kami sudah menangani 20 pelepasan cincin dan anting warga,” kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya