SOLOPOS.COM - Pengusaha pakan ternak asal Garut, Jawa Barat, Ahmad Wahyudin, menjelaskan proses pembuatan pakan hijau yang bisa bertahan selama dua tahun kepada Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, saat pameran di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, Jumat (22/9/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pakan hijau ternak yang diolah sehingga mampu bertahan hingga dua tahun dipamerkan dalam acara Hari Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan yang digelar di Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali, Jumat (22/9/2023).

Adalah Ahmad Wahyudin, warga Garut, Jawa Barat, yang memproduksi pakan ternak dengan daya tahan hingga dua tahun tersebut. Dengan daya tahan yang lama itu, pakan ternak jenis ini sangat cocok untuk jadi solusi masalah pakan ternak di masa kekeringan dan el nino sepert sekarang ini.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ditemui di sela-sela pameran di AHD Boyolali, Ahmad mengungkapkan ada dua jenis pakan ternak yang awet hingga dua tahun yaitu hay dan silase. Perbedaan keduanya ada pada kadar air. Pakan jenis hay memiliki kadar air maksimal 12 persen sedangkan silase memiliki kadar air bisa mencapai 65 persen.

“Dengan daya tahan yang sampai dua tahun, pakan ternak ini cocok sekali untuk menghadapi El Nino,” kata Ahmad saat berbincang dengan Solopos.com.

Ia menjelaskan di musim kemarau ini, biasanya para peternak kesulitan mencari rumput. Kesulitan tersebut membuat para peternak malas mencari, sehingga berakibat hewan ternak dijual.

Dengan menggunakan pakan hijau ternak yang bisa bertahan dua tahun itu, para peternak tidak perlu susah-susah mencari rumput. Saat panen rumput banyak, hasilnya dapat segera diolah untuk menjadi pakan ternak hijau hay atau silase.

Ahmad menjelaskan cara membuat hay atau silase yakni pertama rumput dipotong-potong terlebih dahulu dengan mesin chopper atau pemotong. Setelah itu, rumput dipadatkan dengan mesin baller. Setelah itu dibungkus dengan plastik inner.

Jika tahapan berhenti diplastik inner, itu adalah pakan hijau ternak jenis hay. Kemudian, jika masih dibungkus rapat dengan plastik outer maka masuk jenis silase. “Itu kuncinya kan hanya cukup dengan kadar air, padat, [dibungkus] rapat gitu,” kata dia.

Ia menjelaskan harga pakan hijau ternak yang tahan dua tahun tersebut dibanderol harga Rp1.200-Rp1.500 per kilogram tergantung bahan. Ada yang berbahan rumput biasa, sorgum, dan lain sebagainya.

Warisan Petani Pendahulu

Pemasaran pakan ternak hijau yang tahan dua tahun tersebut masih di wilayah Garut dan sekitarnya. Ahmad menjelaskan permintaan pakan hijau yang tahan dua tahun itu sangat tinggi, sehingga ia belum mampu menyediakan dengan sistem kontrak.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan metode pengawetan pakan tersebut telah diajarkan para petani pendahulu di daerahnya. Namun, saat ini jarang ada petani yang melakukannya.

“Sekarang zaman sudah berubah, dulu kan harus tenaga bahu [manual]. Sekarang sudah ada mesin, jadi ini bisa menarik minat tumbuhnya petani milenial. Biar kelihatan bertani itu tidak susah,” kata dia.

Dalam pameran tersebut juga ada sekitar 500 ekor sapi dan hewan-hewan lain seperti domba batur dari Banjarnegara, Jawa Tengah, yang dinilai mirip karakter domba di serial kartun Shaun The Sheep.

Banyak pengunjung mampir silih berganti di kandang domba batur tersebut. Acara pameran hewan ternak tersebut diselenggarakan dalam rangka Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-187. Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, juga turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Syahrul tiba di AHD Boyolali sekitar pukul 10.40 WIB lalu berkeliling ke stan pameran peternakan mulai hewan hingga pakan ternak. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Afiany Rifdania, menjelaskan proses loading hewan telah dilaksanakan pada Kamis (21/9/2023).

“Total ada 500 sapi, dari Boyolali 300 ekor, Kabupaten Semarang 150 ekor, dan SDGH [Sumber Daya Genetik Hewan] ada 50 ekor,” kata dia kepada Solopos.com di lokasi acara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya