SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang peternak asal Dukuh Semaran, Desa Jurug, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Marmin, menggelar syukuran setelah dua sapi jumbo miliknya laku untuk hewan kurban jelang Iduladha 2024.

Syukuran digelar dengan makan bersama tetangga sekaligus mengarak sapi yang laku tersebut keliling kampung. Acara syukuran digelar pada Minggu (9/6/2024) siang setelah Salat Zuhur.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Marmin mengundang tetangganya berkumpul di rumahnya untuk makan dan doa bersama. Terlihat warga memakan nasi gurih yang dibentuk tumpeng. Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, dua sapi jumbo yang laku dan ternak lainnya diambil dari kandang untuk diarak keliling kampung.

Dengan bantuan anak dan tetangganya, Marmin mengarak sapi-sapinya berkeliling kampung. Cucunya juga ikut berkeliling dengan menunggangi sapi. “Kegiatan syukuran, bancakan [terjualnya] lembu saya. Ini saya pelihara sudah lama, lalu terjual yang Gareng dan Kresna. Jenis sapi PO [Peranakan Ongole],” ujarnya di sela-sela syukuran.

Warga Mojosongo, Boyolali, itu mengatakan sapi jumbo miliknya yang bernama Gareng memiliki bobot 900-an kilogram atau hampir satu ton dan terjual di kisaran Rp90 juta ke pembeli dari Jakarta. Kemudian Kresna yang juga berbobot hampir satu ton atau 900-an kilogram juga terjual dengan harga sekitar Rp90 juta ke Solo.

Diketahui, sapi Kresna pernah menjadi juara kontes sapi tunggang yang diadakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali. Marmin mengatakan sapi-sapi tersebut bakal dikirimkan ke pembeli pada H-2 jelang Iduladha.

Ia menambahkan telah memelihara Kresna selama 2,5 tahun sedangkan Gareng baru satu tahun. Ada empat sapi PO lain yang belum dijual karena Marmin menilai masih belum layak dijual.

Membahagiakan Sapi

Nama-nama sapi jumbo lain milik warga Mojosongo, Boyolali, itu juga mengambil nama tokoh pewayangan seperti Gatot, Bagong, dan Petruk. Ia memang menyukai tokoh-tokoh wayang sehingga menamai sapi-sapinya seperti itu.

“Dari dulu sapi saya alhamdulillah sehat, kuncinya diberi makan banyak yang alami atau rumput hijau saat pagi dan sore. Lalu, diajak jalan-jalan juga,” kata pria 60 tahun tersebut.

Untuk menjaga kesehatan sapinya, ia rutin membersihkan kandang sapi, memberikan makanan secara teratur, dan sapinya dibuat bahagia. Cara membuat bahagia salah satunya dengan mengajak jalan-jalan rutin setiap hari.

Sementara itu, anak Marmin yang membantunya beternak, Ridho Ardiansyah, memberikan komboran pada sapi tiap pagi dan sore. Komboran sapi berisi tela, konsentrat, dan bekatul. Pakan hijau juga tidak lupa diberikan. “Sapi-sapi hampir tiap sore diajak jalan-jalan keliling kampung, enggak perlu jauh-jauh, yang penting gerak,” kata dia.

Selain membuat sapi bahagia, jalan-jalan keliling kampung juga berguna untuk meregangkan dan melatih otot. Terlebih, untuk menunjang beban sapi jumbo. Sementara itu, warga Dukuh Semaran, Bejo Mardiyono, 59, mengatakan ikut senang dan hadir di acara syukuran yang diadakan Marmin.

“Sudah sekitar 3-4 tahun ini, Pak Marmin kalau tiap tahun sapinya dibeli orang bikin syukuran mengundang tetangga. Dia kan baru sekitar lima tahun ini menekuni ternak sapi jumbo ini. Syukuran biar selamat yang beli, selamat yang jual, masyarakat juga ikut merasakan syukurnya Pak Marmin,” kata dia.

Ia mengatakan sering melihat Marmin dan Ridho mengarak sapi keliling kampung. Menurutnya, sapi-sapi yang diarak kampung tersebut membuat mereka tidak ganas.

“Kalau di RT sini yang mempunyai sapi jumbo hanya Pak Marmin. Soalnya Pak Marmin kan menyediakan sapi untuk kurban dengan harga lebih dari harga biasa soalnya ukurannya jumbo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya