SOLOPOS.COM - Caleg PKB Sragen, Fathurrohman. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bisa bertahan menjadi legislator sampai 4-5 periode tidaklah mudah. Apalagi dengan dinamika politik berubah setiap lima tahunan selalu berubah-ubah. Kunci untuk bisa selalu dipercaya rakyat terletak pada kejujuran dan transparansi wakil rakyat sehingga melahirkan konstituen yang loyal.

Hal itulah yang dilakukan anggota DPRD Sragen dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Fathurrohman. Ia menjabat sebagai legislator sejak 2004 silam. Pada Pemilu 2024 ini, besar kemungkinan ia akan kembali melenggang ke DPRD Sragen untuk kali kelima.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pria yang akrab disapa Fathur ini menyampaikan kepercayaan masyarakat yang diterimanya tidak datang tiba-tiba, tetapi butuh proses relatif panjang. Kini, Fathur memiliki delapan desa binaan di Kecamatan Sidoharjo, Sragen, yang menjadi pendulang suaranya setiap pesta demokrasi lima tahunan.

Dengan adanya desa binaan ini, pada Pemilu 2024 ini ia tak terlalu bersusah payah untuk mencari suara. Fathur tinggal berkomunikasi lebih intensif dengan para konstituennya.

Di tengah gempuran politik uang pada Pemilu 2024 ini, Fathur masih bisa bertahan karena punya konstituen loyal di delapan desa tersebut. Meski dapilnya (Dapil Sragen 1) juga meliputi Kecamatan Sragen dan Masaran, ia hanya mengandalkan raupan suara dari Sidoharjo yang dinilainya cukup membuatnya lolos ke parlemen.

“Prinsipnya lebih pada menjaga kepercayaan dan menjadi pelayan masyarakat. Saya juga mendampingi masyarakat saat menghadapi masalah. Dulu, masyarakat membangun wilayah dengan cara iuran. Setelah saya masuk, budaya iuran itu tidak ada. Setiap masalah yang dihadapi masyarakat berkaitan dengan pembangunan diselesaikan dengan komunikasi dan diselesaikan dengan bantuan dana aspirasi yang digelontorkan setiap tahunnya,” jelas laki-laki yang tinggal di Krapyak, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, ini kepada Solopos.com, Kamis (22/2/2024).

Pola menjaga kepercayaan publik inilah yang kadang belum optimal dilakukan para legislator. Ketika memiliki konstituen loyali maka biaya politik bisa ditekan. “Ya, meskipun dalam perjalanannya tetap ada karang taruna yang butuh seragam. Ada pula kas RT yang kurang untuk membeli seragam. Ada juga kelompok masyarakat atau ibu-ibu yang ingin wisata religi tetapi kekurangan dana. Kami ikut berpartisipasi meskipun tidak sampai 100%,” kata Fathur.

Menurutnya menjadi legislator kalau hanya satu periode belum teruji. Legislator itu baru teruji kalau terpilih lagi di periode berikutnya. Artinya ia memang benar-benar dipercaya oleh masyarakat. “Kunci dari semua itu kejujuran dan transparansi kepada masyarakat,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya