SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan kepala daerah. (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR-Sejumlah tokoh anak muda menguat akan meramaikan bursa pemilihan bupati (Pilbup) atau Pilkada Karanganyar yang digelar pada 27 November 2024 nanti.

Partai politik (parpol) peraih kursi legislatif hingga non parlemen siap mendukung dan mengusung tokoh muda tersebut. Salah satu nama menguat datang dari Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar, Ilyas Akbar Almadani.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Putra mantan Bupati Karanganyar Juliyatmono ini bahkan telah mengantongi surat perintah dari DPP Partai Golkar maju dalam konstestasi Pilkada 2024. Ilyas secara blak-blakan mengaku surat perintah atau penugasan dari Partai Golkar diterima sebelum Pemilu kemarin. Ilyas menjadi satu-satunya nama yang muncul dari Partai Golkar untuk Pilkada Karanganyar.

“Ya sudah ada sprint [surat perintah tugas] dari DPP maju pilkada. Untuk Karanganyar memang hanya satu nama saya saja,” kata Ilyas saat berbincang dengan Solopos.com di kediamannya pada Rabu (20/3/2024).

Sebagai salah satu tokoh muda,  Ilyas pun mengaku siap mengundurkan diri dari kursi legislatif jika mendapatkan perintah Partai Golkar untuk maju Pilkada Karanganyar. Dalam pemilu legislatif (pileg) lalu, Ilyas lolos ke kursi parlemen sebagai salah satu caleg termuda. Ilyas maju sebagai calon legislatif (caleg) kabupaten dari daerah pemilihan (Dapil) V meliputi Tasikmadu, Kebakkramat dan Jaten. Namun demikian, Ilyas tetap menunggu keputusan DPP Partai Golkar dalam konstestasi Pilkada Karanganyar.

Di tataran arus bawah, nama Ilyas menguat dan santer beredar bakal disandingkan maju dengan Timotius Suryadi yang kini menjabat Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar. Selain itu juga menguat nama istri Rinto Subekti, Dyah Sintawati, yang bakal maju mendampingi Ilyas.

Ditanya seputar nama-nama itu, Ilyas menjawab diplomatis. “Silahkan masyarakat yang menilai,” kata Ilyas.

Ilyas mengatakan telah menjalin komunikasi politik baik dengan partai politik maupun tokoh-tokoh seperti Disa Ageng Alifven, putra dari anggota DPR PDIP yang juga mantan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar, Paryono. Ilyas mengatakan Partai Golkar akan menggelar survei internal dengan menggandeng lembaga kredibel untuk menakar bakal calon bupati dan calon wakil bupati Karanganyar. Survei akan dimulai pekan depan.

“Jadi tidak hanya komunikasi dengan partai politik peraih kursi, tapi juga parpol non parlemen, sudah komunikasi. Seperti PSI, Gelora, Nasdem dan lainnya,” katanya.

Partai Golkar meski secara perolehan kursi memenuhi syarat untuk mengusung calon sendiri, namun tetap membuka pintu koalisi dengan partai politik dalam Pilkada nanti. “Kita tetap akan berkoalisi. Bisa jadi Golkar dengan PDIP,” katanya.

Sementara itu, tokoh muda lainnya yang bakal meramaikan Pilkada Karanganyar 2024 adalah Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Karanganyar yang juga putra anggota DPR dari PDIP Paryono, Disa Ageng Alifven. Disa mengaku sudah ada beberapa partai politik non parlemen yang berkomunikasi dengannya. Namun sejauh ini dirinya belum memutuskan apakah akan maju dalam kontestasi Pilkada atau tidak.

“Kalau dilamar itukan bisa menerima dan menolak, tapi biasanya sebelum dilamar ada PDKT. Sejauh ini komunikasi partai ya biasa, tapi partai yang menawarkan bergabung belum ada,” kata Disa.

Terkait dengan kabar disandingkan dengan Ilyas Akbar Almadani, Disa meminta Solopos.com menanyakan hal itu langsung kepada Ilyas. Pada intinya, Disa mengaku sampai saat ini masih konsen menjadi pengusaha. Disa juga menepis anggapan orangtuanya ikut mengarahkannya terjun ke dunia politik. Menurutnya selama ini orangtuanya tidak pernah mengarahkan, apalagi mendikte ke politik.

Menurut Disa, sah-sah saja jika namanya masuk dalam salah satu kandidat. Namanya masuk dalam salah satu kandidat calon bupati, merupakan opini yang sulit dikendalikan. Disa menyampaikan sejauh ini dirinya belum masuk anggota partai politik. Sementara jika akan mencalonkan atau dicalonkan sebagai salah satu kandidat, maka harus menjadi salah satu anggota partai politik.

“Kalau mencalonkan atau dicalonkan, saya harus menjadi anggota partai politik. Kalau maju melalui independen, tidak mungkin,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya