SOLOPOS.COM - Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriatna, saat susur jalur tol fungsional Solo-Jogja, Selasa (2/4/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALITol fungsional Solo-Jogja bakal dibuka untuk arus mudik dan balik Lebaran 2024 mulai Jumat-Senin (5-15/4/2024). Tol fungsional itu dinilai bakal menjadi magnet kuat bagi pemudik untuk melewatinya.

Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriatna, menyampaikan tol fungsional akan menarik pengguna tol dari Trans Jawa baik dari arah Jakarta, Semarang, maupun Surabaya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“[Menarik] karena telah terintegrasi dengan [gerbang] tol Colomadu. Jadi, kemungkinan besar, karena waktu tempuh relatif hanya 25 menit dengan kecepatan 40 kilometer per jam, bahkan bisa kurang lagi, ini menarik. Kedua, ini juga gratis,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di sela-sela susur jalur tol fungsional Solo-Jogja, Selasa (2/4/2024).

Yayat mengatakan pola perjalanan masyarakat yang cenderung ingin cepat sampai ke kampung halaman tanpa macet membuat tol fungsional Solo-Jogja memiliki kekuatan besar saat Lebaran nanti.

“Sekarang pertanyaannya, bagaimana menginformasikan posisi ruas ini kepada masyarakat yang belum tahu ruas jalan ini. Contoh, jalan ini belum ada di Google,” kata dia.

Ia menyarankan operator jalan tol untuk menyosialisasikan melalui media sosial atau segala media sambil menambah dengan informasi di ruas jalan sekitar gerbang tol. Sehingga masyarakat bisa mudah menemukan ruas jalur tol fungsional Solo-Jogja.

Selanjutnya, Yayat mengatakan perlu menyikapi pengetahuan masyarakat tentang penggunaan jalur tol fungsional Solo-Jogja.

“Kalau arah dari Colomadu itu tidak ada pengumuman rambunya bahwa mulai tanggal 5 sampai 11 April masuk arus mudik dan untuk arus balik di Ngawen juga harus ada petunjuk di jalan arteri. Di situ juga harus ada rambu supaya orang tahu, kalau dari arah Klaten saat arus balik, satu arah,” kata dia.

Hal lain yang menarik, menurutnya, yaitu Solo dan Klaten akan menjadi lebih dekat. Menurutnya, lama-lama orang akan berpikir bahwa Solo-Klaten tidak ada masalah dengan waktu dan kemacetan.

Mendongkrak Wisatawan

Dua hal tersebut menjadi kekuatan tol fungsional Solo-Jogja. “Pertanyaannya bagaimana memfungsikan dua kota yang terhubung dengan jalan tol agar mempunyai daya tarik,” kata Yayat.

Ia berharap dengan pengoperasian tol Solo-Jogja secara fungsional pada Lebaran nanti bisa mendorong peningkatan perjalanan wisatawan dari Solo ke Klaten/Jogja atau sebaliknya.

Akan tetapi, Yayat memperingatkan perlunya pengendara berhati-hati saat melintas di jalur tol fungsional Solo-Jogja. Ketentuan batas kecepatan maksimal 40 kilometer/jam harus benar-benar ditaati.

Yayat menyampaikan jalan fungsional masih dalam konstruksi dan belum sempurna sehingga perlu kehati-hatian dan kecermatan saat berkendara, terutama bagi pengendara yang baru pertama lewat di jalur tol fungsional.

“Dari segi pemandangan, lanskap sawah kiri-kanan menarik. Namun, memang bisa menimbulkan kejenuhan. Bagaimana supaya perjalanan yang relatif cepat, lanskap harus diperkuat dengan fungsi utama ketika masuk Klaten atau Boyolali. Apa yang akan dipromosikan dari Klaten atau Boyolali,” kata dia.

Menurutnya, kabupaten/kota di sekitar jalur tol Solo-Jogja bisa mendapatkan manfaat dari pembangunan proyek strategis nasional. Sehingga Yayat mengatakan perlu didorong promosi dari kota/kabupaten sekitar jalur tol.

“Kalau tidak dimanfaatkan, sayang sekali. Justru pada saat mudik, penggunanya banyak, volume perjalanan tinggi, kemungkinan orang yang ingin beristirahat juga akan semakin meningkat,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya