SOLOPOS.COM - Umuka-UMS saat melakukan pendampingan pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi di Desa Sruni, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali. (Istimewa/Umuka)

Solopos.com, KARANGANYAR — Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) makin melebarkan sayap kerja samanya. Universitas yang belum genap berusia dua tahun ini menggandeng Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan sosialisasi program kerja pengabdian masyarakat.

Kegiatan dengan tema Pendampingan Pembuatan Biogas ini dilakukan di Desa Sruni, Musuk, Kabupaten Boyolali. Ketua Tim Pelaksana dari Umuka, Desna Ayu Wijayanti, mengatakan program kerja tersebut diselenggarakan di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hal ini sebagai upaya meningkatkan kolaborasi perguruan tinggi dengan berbagai ide teknologi inovatif yang dapat diterapkan di masyarakat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Sosialisasi diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari UMS dan Umuka, perwakilan Kelompok Tani Hutan (KTH) Agni Mandiri, Kelompok Tani Sidomulyo dan beberapa Kelompok Wanita Tani di Desa Sruni, Boyolali sejak awal bulan ini,” kata dia kepada Solopos.com, Rabu (8/11/2023).

Lebih lanjut dia mengatakan program ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan kontrak Program Kosabangsa yang diikuti oleh ratusan universitas dari berbagai daerah di Indonesia. Setelah melewati proses seleksi administratif, substansial, dan site visit, dia menambahkan Umuka bersama UMS berhasil lolos hingga tahap akhir. Program kerja ini didanai langsung oleh Kemendikbud.

Dari Umuka sendiri, dia mengatakan melibatkan tiga orang dosen, termasuk dirinya. Kedua dosen lain masing-masing Ina Nurtanti dan Rino Andreas. Tim pelaksana bekerja sama dengan tim pendamping dari UMS dalam pengabdian masyarakat dengan bertajuk Pemberdayaan Kelompok Tani Ternak dalam Pengembangan Energi Tepat Guna Biogas Menuju Desa Mandiri Energi. Program pembuatan biogas ini dengan memanfaatkan kotoran sapi milik penduduk setempat.

“Kami berharap melalui program Kosabangsa ini masyarakat Desa Sruni Boyolali dapat mewujudkan desa mandiri energi dari kotoran sapi yang ramah lingkungan,” katanya.

Dia menambahkan juga dilakukan pendampingan terkait dengan pengelolaan biogas serta pemasaran produk unggulan kelompok wanita tani setempat. Dalam program kerja sama ini disepakati pemberian hibah pembangunan biogas di tujuh lokasi serta pendampingan-pendampingan yang terdiiri atas pemasaran produk, pembuatan produk dari susu, pelatihan manajemen pemeliharaan sapi perah serta perawatan biogas.

“Kegiatan ini disambut positif kelompok tani di sana. Mereka sangat antusias untuk mengikuti program pembuatan biogas dari kotoran hewan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya