SOLOPOS.COM - Upacara peringatan HUT ke-177 Kabupaten Boyolali di Alun-alun Kidul berlangsung khidmat dan bernuansa kejawen serta dikomandani ASN perempuan, Rabu (5/6/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang perempuan memimpin upacara Hari Ulang Tahun atau HUT ke-177 Kabupaten Boyolali yang penuh dengan nuansa kejawen atau budaya Jawa.

Perempuan tersebut adalah Kabid Pemberdayaan dan Partisipasi Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Wulan Rahayuning Nastiti Natarini, terpilih menjadi komandan upacara tersebut

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Upacara peringatan HUT ke-177 Kabupaten Boyolali digelar di Alun-Alun Kidul, Rabu (5/6/2024). Acara berlangsung khidmat dan unik dengan nuansa kejawen dan menggunakan bahasa Jawa.

Suara Wulan lantang memberikan aba-aba dan saat menyampaikan laporan kepada Bupati Boyolali M Said Hidayat yang menjadi inspektur upacara. Tubuhnya tegap berdiri di antara ribuan peserta upacara di tengah Alun-alun Kidul Boyolali.

Berdiri hampir satu jam, ia akhirnya selesai menjadi komandan upacara HUT ke-177 Boyolali. Ditemui seusai acara, Wulan mengaku bersyukur bisa menjalankan tugas dengan baik. Sebelumnya, ia hanya berlatih dua kali sebelum bertugas pada Rabu.

“Ini pengalaman pertama saya menjadi komandan upacara dalam rangka hari jadi Boyolali. Biasanya bapak-bapak, ini ibu-ibu. Terima kasih telah dipercaya menjadi komandan upacara di hari yang spesial ini,” kata dia saat ditemui Solopos.com seusai upacara.

Wulan menganggap pengalamannya sebagai komandan upacara dalam HUT ke-177 Boyolali adalah pengalaman yang berharga dan membanggakan. Ia mengatakan tidak ada kesulitan saat bertugas karena mendapatkan bimbingan dan masukan dari berbagai pihak

Ia juga berusaha melaksanakan amanah sebaik-baiknya saat upacara peringatan HUT ke-177 Kabupaten Boyolali. Untuk menjaga stamina dan suara dengan memakan kencur, menjaga istirahat, dan makan makanan bergizi.

Kesetaraan Gender

“Dengan segala daya dan upaya harus menghafalkan dan memahami bahasanya kan Jawa. Jadi ini harus dilestarikan,” kata dia.

Sementara itu, Bupati Said mengatakan perempuan memiliki peran yang sangat besar. Seorang pemimpin juga lahir dari seorang perempuan. Semua orang lahir dari seorang perempuan.

“Maka tidak ada salahnya upacara tahun ini dikomandani seorang perempuan. Inilah yang harus kami sampaikan, tidak ada perbedaan gender di Boyolali, semua sama, setara. Semua perempuan dan laki-laki sama,” kata dia.

Ia mengatakan dalam pembangunan di Boyolali juga tidak membedakan perempuan dan laki-laki karena memiliki pengabdian yang sama. Ia menyoroti saat Wulan menjalankan tugas sebagai komandan upacara juga tegap, tegas, dan sama dengan petugas laki-laki.

Said juga mengapresiasi perempuan-perempuan yang bertugas menjadi komandan kompi dan perwira. “Semoga ke depan dapat terus dilakukan. Jadi bisa diselang-seling, misal tahun berikut laki-laki, tahun berikutnya perempuan. Jadi saling mengisi,” kata dia.

Lebih lanjut, Said menyampaikan 2024 ini menjadi menjadi tahun keempat ia dan Wakil Bupati, Wahyu Irawan, memimpin Boyolali. Sehingga ia berterima kasih atas apa yang telah dijalankan bersama dalam rangka menjalankan pemerintah dan memajukan Boyolali.

“Doa kami dalam peringatan hari jadi ke-177 dengan tema Melangkah Bersama untuk Meningkatkan Kesejahteraan Kabupaten Boyolali, tentunya harapan ke depan, masyarakat bisa semakin sejahtera dan angka kemiskinan bisa terus turun,” kata dia.

Ia menjelaskan dalam membangun Boyolali harus menanamkan semangat kebersamaan dan kegotongroyongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya