SOLOPOS.COM - Sekda Boyolali, Wiwis Trisiwi Handayani, di kantornya, Kamis (23/11/2023) sore. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali Wiwis Trisiwi Handayani mengaku tidak mengetahui secara pasti ihwal paguyuban aparatur sipil negara atau ASN Desa Nglembu, Sambi, yang membubarkan diri setelah tarikan iuran mereka tersebar viral pada Senin (20/11/2023) malam.

Wiwis juga mengatakan tidak mendapatkan perintah apa pun untuk melangkah lebih jauh karena bukan ranahnya. Menurutnya, hal-hal seperti seharusnya dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) atau Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Kalau mau jelas ya mestinya pelaporan-pelaporan seperti itu, kalau sesuai jalannya itu dilaporkan ke Bawaslu. Ada juga yang dilaporkan langsung ke KASN, tapi harus dilengkapi dengan bukti-bukti yang jelas,” kata dia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (23/11/2023) sore.

Yang ia maksud dengan bukti jelas terkait pembubaran paguyuban ASN di Nglembu, Sambi, Boyolali, misalnya siapa, di mana, dan mau dilaporkan seperti apa. Ditanya apakah ada rencana memanggil lelaki yang berbicara dalam video viral pembubaran paguyuban ASN itu, Wiwis menjawab belum ada.

“Dari saya belum ada, tapi entah dari Bawaslu. Kalau saya melihat kan Bawaslu sudah melangkah, beliau yang punya kewenangan,” kata dia. Lebih lanjut, ia mengatakan paguyuban ASN tersebut adalah kreativitas para ASN sendiri.

Wiwis mengaku selama ini ia tidak pernah mengikuti perkumpulan ASN walaupun telah bergonta-ganti dinas dan jabatan. Walaupun begitu, ia merasa tenang-tenang saja.

Wiwis mengatakan paguyuban ASN atau apa pun adalah kreativitas masing-masing. Mereka punya kesepakatan dan paguyuban itu adalah hasil kesepakatan dan kepentingan bersama. “Kok ndilalahe urunan, itu kan dari pihak mereka, kebersamaan mereka. Namanya juga paguyuban,” kata dia.

Netralitas ASN

Sebelumnya diberitakan, akun media sosial X @PartaiSocmed pada Senin (20/11/2023) malam mengunggah video pembubaran paguyuban ASN di Nglembu, Sambi, Boyolali. Dalam video itu, selain dibubarkan, uang iuran anggota paguyuban juga akan dikembalikan.

“Ke depan, bola-bali ngomong netral, ini yang menjabarkan panjenengan piyambak. Dalam arti setelah tidak ada paguyuban, kalau nanti panjenengan nanti ada sikap, tindakan, perilaku, gerakan, mengarah ketidaknetralan menjadi tanggung jawab masing-masing. Termasuk saya, karena memang saya niatkan saya netral,” kata lelaki bertopi hitam yang diketahui Koordinator Paguyuban ASN Nglembu Bersatu, Suparmin, dalam video tersebut.

Setelah paguyuban dibubarkan, lelaki tersebut meminta para anggota paguyuban menghapus grup Whatsapp mereka. Lalu meminta mereka untuk keluar grup secara mandiri. Jika tidak, akan dipaksa keluar oleh admin.

Ia juga meminta anggota yang hadir dalam rapat itu untuk bersikap netral dalam Pemilu, jangan ada kampanye, ajak-ajakan, atau mempengaruhi dari ASN. Lelaki tersebut juga meminta ASN untuk menganalisis dan mencermati calon terbaik dan mengeksekusi pilihannya di bilik suara.

“Bismillahirrahmanirrahim, paguyuban ASN se-Desa Nglembu kami bubarkan,” kata dia lalu mengetuk palu ke meja tiga kali.

Sebelum video pembubaran paguyuban ASN itu, ada unggahan di akun X @PartaiSocmed pada Rabu (15/11/2023) tentang tarikan diduga iuran ASN di Desa Nglembu, Sambi, Boyolali. PNS ditarik senilai Rp500.000 dan PPPK Rp300.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya