SOLOPOS.COM - Tangkapan layar video viral dosen UNS Solo yang juga warga Boyolali, Susilo Hambeg Poromarto, saat jogging dengan membawa bendera Palestina dan Indonesia di Boyolali, Senin (13/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI — Video seorang pria lari atau jogging di Boyolali dengan membawa bendera Palestina dan Indonesia viral di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram @infoboyolaliterkini pada Selasa (14/11/2023).

Usut punya usut, ternyata pria tersebut adalah dosen Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo. Dalam video di akun @infoboyolaliterkini dijelaskan lelaki tersebut bernama Susilo Hambeg Poromarto.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Terpantau hingga Jumat (17/11/2023), video itu telah ditonton 16.200 kali, mendapat 385 likes dan 19 komentar.

“Seorang bapak-bapak jogging pagi sambil bawa bendera Indonesia dan Palestina. Luar biasaaa. Yang tahu siapa orangnya boleh ditag lurrr. Foto dari @mantaka__, Inframe susilohambegporomarto,” tulis takarir yang telah diedit tersebut seperti dikutip Solopos.com, Jumat.

Pelatih Master Runner Boyolali, Triyono, membenarkan lelaki yang jogging sambil membawa bendera Palestina dan Indonesia dalam video viral tersebut adalah Susilo Hambeg Poromarto. Triyono juga membenarkan Hambeg merupakan dosen UNS Solo.

Ia menjelaskan Hambeg adalah sesepuh komunitas Boyolali Runner. Menurut Triyono, Hambeg sangat bersemangat menjaga kesehatan dan selalu memberi motivasi kepada anak-anak muda.

“Beliau sering ikut kegiatan maraton 42 kilometer. Belum lama ini ikut di Bali, pernah ikut maraton juga di luar negeri sambil membawa bendera,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis (16/11/2023).

Sementara itu, dihubungi Solopos.com, Hambeg membenarkan ia adalah orang dalam video viral pria jogging bawa bendera Palestina dan Indonesia. Ia juga mengakui sebagai dosen UNS Solo yang mengajar di Fakultas Pertanian mata kuliah hama penyakit tumbuhan.

Lebih lanjut, Hambeg menceritakan motivasinya berlari pagi sambil membawa bendera Palestina dan Indonesia sebagai wujud keprihatinan atas apa yang terjadi di Palestina. Ia menjelaskan video yang beredar tersebut diambil pada Senin (13/11/2023) pagi.

Menurutnya, di Indonesia sudah banyak daerah menunjukkan rasa simpati ke Palestina dengan berbagai gerakan seperti di Jakarta, Bekasi, Yogyakarta, dan tempat lain. Namun, ia belum melihat pergerakan serupa di Boyolali.

Kerap Ikut Lomba Maraton

“Dari kegiatan ini [jogging dengan membawa bendera Palestina], saya ingin mengetuk hati orang-orang Boyolali. Setidaknya, ketika saya lari dengan membawa bendera merah-putih dan Palestina, orang yang belum tahu itu bendera mana, terus mencari,” kata pria 62 tahun tersebut.

Ia berharap lewat video dirinya membawa bendera Palestina dan Indonesia yang viral di Boyolali itu masyarakat akan mencari dan menemukan Palestina.

Hambeg ingin membangkitkan rasa penasaran masyarakat lalu mereka akan secara mandiri mencari informasi terkait Palestina. Ia ingin mengetuk mata dan hati masyarakat terkait adanya tragedi kemanusiaan di Palestina.

Lebih lanjut, ia menceritakan dalam sepekan ia rutin berlari tiga hingga empat kali. Sekali lari bisa sekitar 12 kilometer. Hambeg mengatakan ia biasanya lari setelah Subuh lalu kembali ke rumahnya di Bayanan, Siswodipuran, Boyolali, sekitar pukul 06.30 WIB.

Rute jogging rutinnya dimulai dari rumah menuju ke Jl Merapi sampai ke Rumah Sakit Pandan Arang Boyolali. Lalu berlanjut ke Jl Merbabu ke arah Jl Nanas dan berkeliling di Alun-Alun Kidul Boyolali dan kembali ke rumah.

Selain jalur rutin, ia mengatakan terkadang juga menjajal rute ke arah Tlatar dan Cepogo. Jogging kebanyakan ia lakukan sendiri. Sebenarnya ia memiliki grup Boyolali Runner dengan 70-an anggota.

Namun, ia mengatakan lebih baik habis subuh lari sendiri terlebih dahulu baru bertemu orang lain yang ingin lari bersamanya saat mereka telah siap.

“Dulu saya bisa ikut full marathon, 42 kilometer, tapi sekarang paling ikut 21 kilometer. Seperti pekan depan saya ikut di Borobudur Marathon,” jelas dia.

Hambeg mengatakan akan membawa bendera Indonesia dalam ajang tersebut. Ia sebenarnya juga ingin membawa bendera Palestina namun masih menanyakan ke panitia boleh atau tidaknya membawa bendera tersebut. Setelah Borobudur Marathon, Hambeg berencana ikut Eco Run di Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya