Soloraya
Jumat, 10 November 2023 - 17:28 WIB

Waspada, BNN Kota Solo Sebut Soloraya Jadi Incaran Sindikat Pengedar Narkoba

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala BNN Kota Solo, David A. Hutapea, memberi penjelasan terkait peredaran narkoba di Soloraya saat ditemui wartawan di LP Kelas IIA Sragen, Kamis (9/11/2023) petang. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Solo mewaspadai peredaran narkotika di wilayah Soloraya selepas terungkapnya kasus transaksi sabu-sabu seberat 1 kg di sekitar Bandara Adi Soemarmo Solo, awal September 2023 lalu. BNN Kota Solo menilai wilayah Sragen yang berbatasan dengan Jawa Timur menjadi daerah rawan peredaran narkotika.

Penjelasan itu disampaikan Ketua BNN Kota Solo, David A. Hutapea, saat ditemui wartawan di tengah-tengah operasi penggeledahan Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas IIA Sragen, Kamis (9/11/2023) petang. David menerangkan pengungkapkan kasus 1 kg sabu-sabu di sekitar Bandara Adi Sumarmo Solo mengindikasikan wilayah Soloraya menjadi incaran para sindikat narkoba.

Advertisement

“Kenapa Soloraya menjadi sasaran transaksi narkoba? Karena ekonomi di Soloraya ini meningkat. Mobilitas ekonomi di Soloraya yang melejit berpotensi meningkatkan distribusi narkoba,” jelas David.

Temuan barang bukti 1 kg sabu-sabu itu didapat pelaku dari Jakarta. Para Bandar sabu-sabu ini sudah mempelajari mekanisme penerbangan di Bandara Adi Surmarmo. Pemeriksaan barang pada penerbangan domestik kemungkinan tidak seketat penerbangan internasional. Ada kemungkinan pengiriman sabu-sabu sebelumnya melalui bandara ini lolos.

David mengungkapkan sindikat peredaran gelap narkotika ini menjadi perhatian serius BNN. Setelah adanya temuan itu tentu BNN Kota Solo melakukan penyisiran narkoba di wilayah Soloraya. “Kalau di Sragen, pemetaan wilayah merah atau rawan itu ada di perbatasan Jatim dan Jateng,” jelasnya.

Advertisement

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kasatresnarkoba, AKP Rini Pangestuti, siap menindaklanjuti bila ada informasi peredaran narkoba di wilayahnya. Dia mengaku kesulitan mendeteksi para pelaku peredaran narkoba. “Kalau ada info, langsung kami tangkap karena mungkin hanya melintas di perbatasan,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif