Soloraya
Rabu, 22 Mei 2024 - 20:16 WIB

38 Desa di Sragen Diperkirakan Berpotensi Kena Dampak Musim Kemarau

Tri Rahayu  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kekeringan. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN-Sebanyak 155 dukuh yang berada di 38 desa di sembilan kecamatan di Sragen berpotensi terkena dampak musim kemarau yang mulai terasa pada Mei 2024. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen sudah menyiapkan dana untuk bantuan air bersih sebanyak 500 tangki.

Upaya penanggulangan krisis air bersih sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen jauh hari dengan membangun 40 unit sumur dalam di 15 desa yang menyebar di enam kecamatan, yakni Kecamatan Gesi, Mondokan, Sumberlawang, Jenar, Tangen, dan Miri. Sumur-sumur tersebut merupakan bantuan dari pihak ketiga yang dikoordinasi Pemkab Sragen dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtonegoro Sragen sebagai pelaksana teknis di lapangan. Bantuan itu itu datang dari partai politik, badan amil zakat, swasta, perbankan, dan organisasi kemasyarakatan.

Advertisement

Kepala Pelaksana BPBD Sragen, R. Triyono Putro, saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Rabu (22/5/2024), mengungkapkan pembangunan sumur dalam di 40 lokasi itu sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses air bersih. Dia berharap bantuan 40 unit sumur dalam itu dapat menekan anggaran untuk pengadaan air bersih yang biasa dilakukan saat musim kemarau.

“Alokasi anggaran kami sebanyak 500 tangki diharapkan tidak habis pada tahun ini. Musim kemarau berdasarkan perkiraan BMKG [Badan Meteolorogi, Klimatologi, dan Geofisika] mulai terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah tetapi Sragen mulai masuk. Selama ini juga belum ada permintaan air bersih,” jelas Triyono didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto.

Advertisement

“Alokasi anggaran kami sebanyak 500 tangki diharapkan tidak habis pada tahun ini. Musim kemarau berdasarkan perkiraan BMKG [Badan Meteolorogi, Klimatologi, dan Geofisika] mulai terjadi di beberapa wilayah di Jawa Tengah tetapi Sragen mulai masuk. Selama ini juga belum ada permintaan air bersih,” jelas Triyono didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Sragen Giyanto.

Triyono segera menyiapkan surat edaran yang ditujukan kepada 20 camat di Sragen untuk bersiap-siap menghadapi musim kemarau. Dia berencana mengirim surat edaran itu pada pekan depan mengingat awal musim kemarau di sebagian wilayah di Jateng dimulai pada Mei 2024. Dia melanjutkan secara umum di Indonesia memasuki musim pancaroba, yakni peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau.

“Sragen sendiri sebenarnya mulai memasuki musim kemarau tetapi beberapa hari lalu masih ada hujan yang turun. Prediksi musim kemarau tahun ini tidak terlalu lama antara 4-5 bulan. Potensi kekurangan air bersih sudah diantisipasi dengan anggaran untuk 500 tangki. Anggaran itu sama dengan 2023 lalu,” jelasnya.

Advertisement

Berikut Data Jumlah Desa yang Berpotensi Terdampak Musim Kemarau di Sragen 2024

No   Kecamatan                  Jumlah Desa            Jumlah Dukuh

1       Tangen                          7 desa                         31 dukuh

Advertisement

2       Sumberlawang          7 desa                         28 dukuh

3       Miri                                 4 desa                         15 dukuh

4       Jenar                              4 desa                         26 dukuh

Advertisement

5       Mondokan                   6 desa                         22 dukuh

6       Gesi                                4 desa                         12 dukuh

7       Sukodono                    4 desa                         19 dukuh

8       Tanon                            1 desa                         1 dukuh

9       Kalijambe                    1 desa                         1 dukuh

Total                                        38 desa                       155 dukuh

Sumber: BPBD Sragen (trh)

Advertisement
Kata Kunci : Musim Kemarau Bpbd Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif