SOLOPOS.COM - Bupati Yuni Sukowati menyerahkan hadiah ponsel kepada orangtua penerima beasiswa sintawati dalam gathering mahasintawati di Pendapa Taman nDayu Park Sragen, Sabtu (27/1/2024).(Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN—Alokasi anggaran untuk Beasiswa Sintawati, Sragen yakni beasiswa yang diperuntukkan bagi mahasiswa dari keluarga miskin yang kuliah di perguruan tinggi negeri (PTN) ditambah dari Rp1,2 miliar menjadi Rp3 miliar pada 2025.

Dengan tambahan alokasi dana beasiswa itu diharapkan cakupan sasaran penerima beasiswa semakin banyak sesuai dengan masukan para mahasiswa penerima beasiswa tersebut.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Beasiswa yang diberikan kepada para mahasiswa yang kurang beruntung ini menjadi anugerah tersendiri. Kalau hanya Rp1,2 miliar per tahun bagi anak-anak Sragen dirasa sedikit. Di akhir masa tugas, saya minta Pak Sekda untuk menganggarkan dana pendidikan bagi anak-anak Sragen untuk kuliah naik dari Rp1,2 miliar menjadi Rp3 miliar per tahun. Ini dicatat ya!” ujar Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbicara di depan ratusan mahasiswa penerima beasiswa sintawati di Pendapa Taman Ndayu Park Sragen, Sabtu (27/1/2024).

Yuni, sapaan Bupati, menyampaikan mengentaskan kemiskinan itu tidak hanya memberi bantuan modal kepada keluarga miskin tetapi perlu penanganan komprehensif seperti yang dilakukan lewat Program Desa Tuntas Kemiskinan (Desa Tumis). Dia mengatakan satu desa diassesmen satu per satu berdasarkan data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem (P3KE). Dia menerangkan yang sudah usia lanjut diberi jatah hidup, yang produktif diberi pelatihan keterampilan dan diberi modal berupa uang dan alat agar berdaya dan mandiri.

“Kemudian rumah yang tidak layak huni diperaiki dengan dana gotong royong. Selama ini sudah enam desa yang menjadi sasaran Program Desa Tumis. Nah, anak-anak dari enam desa ini yang mau kuliah diberi kesempatan untuk dapat beasiswa agar penanganan kemiskinan di enam desa ini benar-benar tuntas,” ujarnya.

Dia mengungkapkan faktor terpenting dalam penanggulangan kemiskinan itu salah satunya terletak pada pendidikan. Dia mengatakan lewat pendidikan mind set mereka dapat berubah, bahwa kemiskinan itu tidak boleh diturunkan tetapi harus diputus mata rantainya. Dengan pendidikan, ujar dia, pola kemiskinan struktural itu bisa diubah.

“Beasiswa Sintawati ini merupkakan amal jariah Pak Bupati Agus [Agus Fathur Rahman] yang memiliki idenya. Program baik ini harus berkesinambungan dan diteruskan dan saya menambah agar anak-anak yang kuliah lebih banyak lagi. Saya berkewajiban meneruskan program kepada bupati yang baru nanti,” ujarnya.

Dia berharap kalau kuliah pintar dan punya pola pikir baru maka indeks pembangunan manusia (IPM) di Sragen meningkat dan pertumuhan ekonomi juga naik. Yuni menginginkan lulusan penerima beasiswa sintawati ini bisa sinergi, kuliah dibiayai dan lulus bisa bekerja di Sragen. “Kalian berkewajiban mengentaskan kemiskinan di keluarga kalian. Nanti di DTKS [data terpadu kesejahteraan sosial] yang ada sarjananya akan kami coret dari data keluarga miskin,” ujar Yuni.

Dia menyampaikan kalau informasi tentang Beasiswa Sintawati ini belum sampai ke masyarakat luas maka para penerima beasiswa sintawati yang menjadi humas atau corong pemerintah untuk menyampaikan ke yang lain dan menyebarluaskan informasi. Dengan dana yang ditambah menjadi Rp3 miliar, Yuni berharap bisa menambah jumlah mahasiswa yang belum beruntung bisa kuliah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya