SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemilihan kepala daerah. (JIBI/Harian Jogja/Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR-Empat pasangan calon bupati atau paslon cabup dan calon wakil bupati (cawabup) berpeluang maju dalam Pilkada Karanganyar yang akan digelar pada 27 November nanti.

Asumsi empat poros ini terbentuk berdasarkan hasil perolehan suara di Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar, Daryono mengatakan persyaratan calon untuk maju Pilkada masih sama diatur dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Wali Kota. Sesuai aturan itu, partai politik (parpol) harus mengantongi 20 persen jumlah kursi DPRD atau perlu minimal sembilan kursi untuk mengusung calon bupati.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Jumlah kursi DPRD Karanganyar itu berjumlah 45 kursi, jadi 20 persennya sembilan kursi. Jika melihat aturan ini bisa muncul empat poros,” kata Daryono saat Sosialisasi Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2024 di Resto Kebon Dalem Papahan Karanganyar, Kamis (21/3/2024) petang.

Kegiatan ini dihadiri seluruh partai politik (parpol) di Karanganyar.

Daryono mengatakan dua parpol dapat mengusung calon bupati, yakni PDIP dengan memperoleh 15 kursi legislatif dan Partai Golkar dengan perolehan sembilan kursi. Kemudian dua poros lain terbentuk dari hasil koalisi partai politik menengah seperti PKS, PKB, PAN, Gerindra dan Partai Demokrat.

Saat ini, KPU mulai bersiap memasuki tahapan Pilkada Karanganyar. Dari sisi anggaran, KPU menerima kucuran melalui APBD Karanganyar senilai Rp35 miliar untuk penyelenggaraan Pilkada tersebut. Angka ini hasil rasionalisasi dari pengajuan awal Rp80 miliar.

“Kalau dari anggaran tidak ada masalah. Kita siap melaksanakan Pilkada. Tahap pertama sudah cair Rp14 miliar. Sekarang ini dalam proses pencairan untuk tahap kedua Rp21 miliar,” katanya.

Selain mengemukakan tentang empat paslon dalam Pilkada Karanganyar, Daryono mengatakan akan ada penyesuaian jumlah tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilbup 2024 nanti. Jumlah TPS menurun dibanding Pemilihan Presiden (Pilpres) maupun Pileg kemarin.

Jumlah TPS untuk Pilkada Karanganyar menjadi 1.529 atau lebih kecil daripada TPS di Pemilu kemarin ada 3.200 TPS. Dengan jumlah yang menurun tentu konsekuensinya jumlah pemilih di satu TPS semakin besar.

“Kalau Pemilu kemarin di satu TPS 300 pemilih, di Pilkada bisa sampai 400-500 pemilih,” kata Daryono.

Daryono mengatakan sesuai jadwal, Pilkada akan digelar pada 27 November 2024. Sejauh ini isu pilkada akan dimajukan baru sebatas wacana. Tahapan Pilkada telah ditetapkan berdasarkan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024. Secara rinci, pihaknya masih di tahap persiapan termasuk mulai sosialisasi pemenuhan untuk syarat dukungan bagi calon perseorangan. Dimana nanti penyerahan syarat dukungan perseorangan di mulai tanggal 5 Mei 2024.

Untuk Pilkada Karanganyar, syarat perseorangan harus mengantongi 53.098 dukungan dari sembilan kecamatan. Hal ini merujuk aturan syarat dukungan untuk jumlah penduduk di bawah 1 juta harus mengantongi 7,5 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT). Di Karanganyar sendiri jumlah DPT ada sebanyak 707.967 pemilih, sehingga syarat dukungan minimal harus mengantongi 53.098 dari sembilan kecamatan.

“Silahkan bagi yang akan mencalonkan lewat jalur perseorangan. Siap-siap mengumpulkan KTP pendukung 53.098 itu,” katanya.

Sementara itu, parpol pemenang pemilu dan menengah masih menakar kekuatan. Parpol masih dalam tahap penjajakan komunikasi menghadapi kontestasi Pilkada nanti. Meski parpol-parpol itu telah menyatakan siap meramaikan pilkada.

Ketua DPD II Partai Golkar Karanganyar Ilyas Akbar Almadani mengatakan partai berlambang pohon beringin ini siap meramaikan Pilkada Karanganyar.

“Kita Partai Golkar siap meramaikan Pilkada,” kata Ilyas.

Pihaknya terus menjalin komunikasi dengan partai politik baik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) maupun di luar itu seperti PKB dan PKS. Menurutnya, Koalisi Indonesia Maju (KIM) di tataran Pusat yang mengusung pasangan nomor dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, akan linier ke bawah. Meskipun tidak menutup kemungkinan koalisi dengan partai lain di luar itu. Partai Golkar tidak menutup pintu koalisi untuk maju dalam konstelasi politik lima tahunan ini.

“Sampai saat ini kami terus melakukan komunikasi dengan parpol yang lain,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Karanganyar Bagus Selo mengatakan harga mati bagi PDIP untuk mengusung cabup di Pilkada 2024 ini. PDIP juga tidak menutup pintu koalisi dengan partai manapun. Berbagai upaya akan dilakukan untuk memenangkan Pilkada nanti.

“Politik itu dinamis. Jadi tidak menutup kemungkinan koalisi dengan partai apapun nanti di Pilkada,” katanya.

Bagus Selo mengatakan PDIP memiliki kader-kader terbaik yang dapat diusung sebagai cabup. Beberapa nama kader terbaik itu seperti Sekretaris DPD PDIP Jateng Sumanto, mantan Bupati Karanganyar Rober Christanto, mantan wakil bupati (wabup) dan kini anggota DPR Paryono, dan lainnya. Siapa calon yang akan diusung tentunya keputusan ada di tangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya