SOLOPOS.COM - Museum Dayu di Karanganyar. (Karanganyarkab.go.id)

Solopos.com, KARANGANYAR – Museum Manusia Purba Klaster Dayu resmi mulai beroperasi lagi sejak Sabtu (10/4/2021). Untuk mengantisipasi potensi persebaran Covid-19, manajemen museum menerapkan aturan pembatasan pengunjung, yakni hanya 100 orang per hari.

Setiap pengunjung dibatasi masuk ke ruang pamer maksimal 30 menit. Setiap pengunjung diizinkan masuk secara berkelompok maksimal 10 orang per regu yang didampingi pemandu lokal.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal tersebut diungkapkan oleh Pamong Budaya Ahli Muda Permuseuman BPSMP Sangiran, Dody Wiranto, kepada Solopos.com, Rabu (14/4/2021). Dia mengatakan Museum Purba Dayu dibuka bersamaan dengan Museum Purba Sangiran di Kalijambe, Sragen lantaran satu manajemen kepengurusan.

Baca juga: Kuliner Botok Bukur – Sega Plontang Khas Sangiran Sragen, Gurih Nyoi!

Lantaran masih dibuka pada kondisi pandemi, jam operasional museum dibatasi hanya pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB.

“Durasinya dibatasi, untuk antisipasi persebaran Covid-19 pastinya kami terapkan protokol kesehatan mulai dari tempat parkir hingga saat memasuki lobi. Kalau pengunjung tidak menunjukan tanda Covid-19, maka baru bisa masuk. Tak hanya itu saja, kalau pengunjung lebih dari 10 orang, maka kami sistem durasi 10 orang per 30 menit, tapi kalau di bawah 10 orang, ya silakan di museum hingga jam operasional selesai,” beber Dody.

Baca juga: Kakek Bunuh Cucu Di Gondangrejo Karanganyar, Polisi Masih Selidiki Motifnya

Menurut Dody aturan tersebut akan diuji coba selama operasional Museum Dayu dan Sangiran selama dua pekan. Apabila nantinya dinilai berhasil akan ada beberapa penambahan seperti jam operasional maupun kuota pengunjung.

“Kami sebelum buka ini mengundang beberapa pihak terkait termasuk dari Puskesmas Gondangrejo dan Kalijambe untuk memberi masukan soal antisipasi Covid-19. Akhirnya terbentuk sistem ini dan masih kami evaluasi terus untuk dua pekan ini,” jelas dia.

Sementara itu pantauan Solopos.com Rabu pagi di Museum Purba Dayu masih belum ramai dikunjungi wisatawan. Beberapa pekerja tampak masih sibuk merapikan dan menata museum yang sudah lama ditutup akibat wabah Covid-19 tersebut.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Video Pengamen Baret Mobil di Karanganyar Viral, Polisi Langsung Gelar Operasi

Video Pengamen Baret Mobil di Karanganyar Viral, Polisi Langsung Gelar Operasi
author
Kaled Hasby Ashshidiqy Sabtu, 27 April 2024 - 13:34 WIB
share
SOLOPOS.COM - Tiga pengamen ditangkap Polsek Karanganyar pada Sabtu (27/4/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Polsek Karanganyar Kota bergerak cepat menangkap tiga pengamen di Simpang Lima Bejen yang videonya viral di media sosial (medsos).

Dalam video yang beredar, terekam dua pengamen tengah beraksi di Simpang Bejen tersebut. Para pengamen ini kemudian melakukan aksi membaret bodi mobil yang dinarasikan menggunakan silet. Pelaku diduga melakukan itu karena kesal tak diberi uang oleh pengguna jalan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Atas video yang beredar ini, Polsek Karanganyar langsung menggelar operasi penyakit masyarakat (pekat) ini pada Sabtu (27/4/2024). Kapolsek Karanganyar, AKP Nawangsih R. Waruju, yang memimpin langsung operasi tersebut mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy.

Kapolsek dan tim menyisir kawasan Simpang Lima Bejen. Dari operasi itu, tiga pengamen jalanan ditangkap. Masing-masing bernama TM, 17, warga Gaum, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar; Rossi Sefanya, 23, warga Kaling, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar; dan Hartono, 30, warga Plaosan, Magetan, Jawa Timur.

Koran Solopos

Kapolsek mengatakan tiga pengamen ditangkap di lokasi tempat mangkalnya. Mereka tak berkutik saat polisi tiba di lokasi. Kapolsek mengatakan operasi pekat dengan sasaran pengamen jalanan yang meresahkan akan terus dilakukan.

“Kami banyak menerima keluhan. Banyak pengguna jalan yang resah dengan aksi pengamen jalanan ini,” kata dia.

Nawangsih mengatakan polisi masih memburu pelaku yang terekam dalam video viral di masyarakat. Pengamen yang ditangkap ini bukan mereka yang tertangkap kamera warga.

Emagazine Solopos

Para pengamen yang ditangkap dibawa ke Polsek dan didata. Pihaknya berkoordinasi dengan Satpol PP Kabupaten Karanganyar untuk tindakan selanjutnya.

Ke depannya tidak hanya di simpang lima Bejen yang jadi sasaran operasi pekat, lokasi lain juga. Terutama yang terdapat pengamen jalanan dan membuat resah pengguna jalan.

“Kami akan berkoordinasi dengan Kapolsek jajaran Polres Karanganyar untuk penanganan pengamen ini,” katanya.

Interaktif Solopos

Dia mengatakan operasi pekat ini diharapkan memberi efek jera bagi para pengamen nakal. Sehingga mereka tak lagi mangkal dan melakukan aksi pembaretan hingga meresahkan pengguna jalan.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Perolehan Kursi di Lendah dan Galur Digugat, KPU Kulonprogo Siapkan Alat Bukti

Perolehan Kursi di Lendah dan Galur Digugat, KPU Kulonprogo Siapkan Alat Bukti
author
Newswire , 
Mariyana Ricky P.D Sabtu, 27 April 2024 - 13:22 WIB
share
SOLOPOS.COM - KPU Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, KULONPROGO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kulonprogo, telah menyiapkan alat bukti atas sengketa hasil Pemilu Anggota DPRD Kabupaten Kulonprogo 2024 di Daerah Pemilihan Lendah dan Galur yang proses hukumnya masih berlangsung di Mahkamah Konstitusi RI.

Ketua KPU Kabupaten Kulonprogo Budi Priyana di Kulonprogo, mengatakan bahwa gugatan berkaitan dengan hasil perolehan kursi di Daerah Pemilihan (Dapil) V (Lendah dan Galur) untuk Pemilu DPRD Kabupaten Kulonprogo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saat ini, gugatan masih berproses di sana. Kami sudah mengumpulkan alat bukti,” kata Budi, Jumat (26/4/2024), dilansir Antara.

Ia mengatakan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai alat bukti yang bisa menjadi sanggahan kuat terhadap gugatan tersebut. Alat bukti tersebut juga menjadi bukti integritas dari KPU setempat.

Koran Solopos

Meski demikian, dia tak memerinci dari partai politik yang mengajukan gugatan. Meski begitu, pihaknya memastikan kesiapannya dalam menghadapi persidangan dari gugatan tersebut.

Alat bukti tersebut diserahkan ke KPU RI lewat KPU Provinsi DIY. Hal ini mengingat yang nanti hadir di persidangan adalah tim dari KPU RI didampingi kuasa hukumnya.

“Semoga kami bisa membuktikan bahwa apa yang kami lakukan sudah sesuai dengan regulasi dan prosedur,” katanya.

Emagazine Solopos

Sementara itu, anggota KPU Provinsi DIY Sri Surani mengatakan bahwa alat bukti itu beragam, mulai dari dokumen hingga keterangan berupa kronologi.

Sri Surani berharap alat bukti menunjukkan bahwa KPU bekerja dengan penuh kehati-hatian dan sesuai dengan standar pelaksanaan yang berlaku.

“Semuanya diproses di Jakarta. Saat ini, kami tinggal menunggu jadwal dimulainya persidangan,” kata Sri.

Interaktif Solopos



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Kecelakaan di Sragen, Remaja Asal Ngarum Meninggal Gegara Seruduk Motor

Kecelakaan di Sragen, Remaja Asal Ngarum Meninggal Gegara Seruduk Motor
author
Tri Rahayu , 
Kaled Hasby Ashshidiqy Sabtu, 27 April 2024 - 13:06 WIB
share
SOLOPOS.COM - Warga berkerumun saat tim PMI mengevakuasi korban kecelakaan di Jalan Sragen-Sambirejo, tepatnya di Banjarsari, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jumat (26/4/2024) malam. (Istimewa/PMI Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Seorang remaja meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) yang melibatkan dua unit motor di Jl. Sragen-Sambirejo, tepatnya di Dukuh Banjarsari RT 030, Desa Ngarum, Kecamatan Ngrampal, Sragen, Jumat (26/4/2024) malam.

Nasib tragis itu dialami Faugel Putra Hanggara, 17, warga Bibis, Desa Ngarum, setelah menyeruduk pengendara motor di depannya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kasatlantas, AKP Mustakim Kaslan, pada Sabtu (27/4/2024) mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.30 WIB. Faugel saat itu mengendarai sepeda motor Suzuki Satria. Sementara sepeda motor yang Diseruduk nya adalah Honda Karisma AD 4735 TN yang dikendarainya Nanda, 29, warga Desa Ngarum yang berboncengan dengan Heru, 36, warga Walikukun, Widodaren, Ngawi.

Koran Solopos

“Faugel mengalami luka parah dan dilarikan ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Sedangkan dua pengendara motor lainnya mengalami luka ringan dan dirawat di RS swasta di Sragen,” jelasnya kepada Solopos.com.

Kronologi kejadian tersebut berawal saat kedua motor berjalan dari arah selatan ke utara dengan posisi motor Suzuki Satria tanpa pelat nomor itu berada di belakang. Menjelang sampai di lokasi kejadian, Faugel berusaha mendahului dari kanan tetapi mendadak hilang kendali hingga akhirnya menyeruduk motor Honda Karisma hingga kedua pengendara kedua motor terjatuh.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sragen, Ismail Joko Sutresno, mengatakan Faugel mengalami patah tertutup pada leher, hematoma kepala belakang, patah tertutup rahang bawah dan pergelangan tangan kanan dan kiri, serta luka ringan lainnya. Sedangkan untuk pengendara lainnya dan pembonceng  mengalami luka ringan.

Emagazine Solopos

“Awalnya kami mendapat informasi pukul 22.45 WIB ada lakalantas di jalan Sragen-Sambirejo dengan kondisi korban masih di lokasi kejadian. Petugas posko merespons dengan data ke lokasi kejadian menggunakan mobil ambulans rescue medic alfa 01 PMI Sragen,” kata dia.

Petugas PMI membawa Faugel menuju Instalasi Gawat Darat (IGD) RSUD dr. Soehardi Prijonegoro Sragen. Di sana oleh petugas medis Faugel dinyatakan meninggal dunia.

Interaktif Solopos


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories