Soloraya
Sabtu, 11 Mei 2024 - 14:43 WIB

Kelurahan Nusukan Solo Lolos 3 Besar Lomba PIK Remaja Tingkat Provinsi Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim penilai lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) melakukan penilaian di Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Sabtu (11/5/2024). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Kelurahan Nusukan yang mewakili Kota Solo dalam lomba Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) tingkat Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berhasil lolos masuk tiga besar. Kelurahan Nusukan menghadapi perwakilan Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.

Tim penilai lomba PIK Remaja tingkat provinsi mendatangi Kelurahan Nusukan untuk melakukan verifikasi lapangan dan penilaian, Sabtu (11/5/2025) pagi.

Advertisement

PIK Remaja Tunas Unggul Kelurahan Nusukan memamerkan berbagai inovasi, sebagai contoh posyandu remaja yang berkolaborasi dengan Puskesmas.

Kemudian Gelar Pelaku Ekonomi Masyarakat (Garpu Emas) yang menyediakan lapak bagi belasan pedagang. Pedagang biasa berjualan di halaman kantor Kelurahan Nusukan mulai sore hari.

Advertisement

Kemudian Gelar Pelaku Ekonomi Masyarakat (Garpu Emas) yang menyediakan lapak bagi belasan pedagang. Pedagang biasa berjualan di halaman kantor Kelurahan Nusukan mulai sore hari.

Ada juga usaha cuci sepeda motor murah dengan tarif Rp6.000. Usaha itu dijalankan 42 anggota pengurus bersama warga setempat.

Hasil usaha dilakukan PIK-Remaja Kelurahan Nusukan Solo itu untuk mendanai kegiatan budaya dan kerohanian. Kelurahan Nusukan memiliki potensi reog, seni tari, dan keroncong.

Advertisement

“Pemenangnya akan mewakili Jawa Tengah untuk lomba tingkat nasional. Mudah-mudahan ada yang masuk dari Jawa Tengah. Pemenang akan diumumkan pada Hari Peringatan Keluarga Nasional,” papar dia.

Menurut dia, lomba PIK Remaja yang diselenggarakan setiap tahun merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para remaja. PIK-Remaja memiliki peran untuk membantu menyelesaikan persoalan remaja di Indonesia.

“Gen Z secara kecerdasan intelektual lebih baik dari pada generasi sebelumnya. Di satu sisi, para remaja ini hatinya rapuh,” jelas dia.

Advertisement

Dia mengatakan PIK-Remaja dibentuk supaya para remaja memiliki wadah untuk menyelesaikan persoalan. Para remaja bisa lebih aman apabila bercerita permasalahannya dengan usia sebaya.

Wina mencontohkan kasus bunuh diri di Semarang belum lama ini yang dialami mahasiswa akibat tidak memiliki teman dan tidak terbuka dengan orang tuanya.

“Para pengurus PIK Remaja dibekali kesehatan reproduksi dan kecakapan hidup. Materi itu tidak didapat di kampus maupun sekolah,” papar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif