SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkada Sragen (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SRAGEN-Pengamat politik melihat dinamika politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sragen 2024 semakin memanas. Efek popularitas Presiden Jokowi masih berpengaruh pada dinamika politik di Sragen, apalagi ada orang dekat Istana Kepresidenan yang ikut dalam kontestasi Pilkada Sragen.

Analisis politik tersebut diungkapkan Pengamat Politik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Agus Riewanto, kepada Solopos.com, Selasa (11/6/2024). Dari data sementara jumlah bakal calon bupati (cabup) di Sragen mencapai sembilan orang dan bakal calon wakil bupati (cawabup) Sragen ada tujuh orang, total 16 orang tokoh.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Agus menyatakan banyakmya tokoh yang maju menjadi bakal cabup-cawabup itu patut diapresiasi. Dia melihat minat orang untuk menjadi kepala daerah di Sragen tinggi karena jabatan kepala daerah itu ternyata menarik, prestise, dan bergengsi sehingga dapat mengangkat derajat kemuliaan orang yang jadi.

“Tingginya animo tokoh ikut dalam kontestasi pilkada itu kemungkinan dipicu masih adanya keluarga mantan Bupati Untung Wiyono yang ikut dalam kontestasi sehingga muncul tokoh untuk menyainginya. Sejumlah partai politik ketika membuka pendaftaran motivasinya untuk unjuk gigi memberi kendaraan bagi calon untuk maju di pilkada,” jelasnya.

Dia mengatakan parpol praktis menjadi kendaraan yang diberikan ke calon, padahal parpol belum tentu memenuhi syarat mengusung calon sehingga membutuhkan koalisi. Dia mengatakan membangun koalisi itu tidak mudah. Aspek-aspek inilah, jelas dia, yang mempengaruhi tingginya animo tokoh jadi calon.

Agus mengatakan hasil Pemilu 2024 bisa linier dan bisa tidak linier ke daerah. Dia mengatakan bukan parpol tetapi kekuasaannya yang berpengaruh. Dia menyatakan presiden terpilihnya jelas Prabowo Subianto. Dia menyatakan siapa pun yang dekat kekuasaan berpotensi mendapat tiket mulus dalam pilkada tetapi partai belum tentu karena yang dijual figur bukan parpol dalam pilkada.

“Figur yang punya modal sosial dan kapitalisasi kekuasaan dengan cara-cara mirip Pilpres 2024. Efek Jokowi masih berpengaruh karena pada tahapan pendaftaran calon masih masa jabatan Jokowi. Yang dekat dengan Jokowi dan Prabowo ada peluang mendapat tiket kemenangan,” jelasnya.

Agus juga melihat ada sosok orang dekat Istana yang ikut kompetisi dengan perhitungan yang matang dan pemetaan yang jelas. Dia mengatakan kalkulasi di atas kertas ada kans menang tetapi kadang-kadang kenyataan berbeda dengan teori karena politik itu tidak linier meskipun prospek menang ada. Dia mengatakan saat Pilpres 2024 yang populer di Jateng itu Ganjar Pranowo tetapi yang jadi Prabowo karena menggerakan struktural bukan kultural.

“Pendekatan politik itu berbeda dengan aspek hukum dan masalah-masalah politik itu tidak ada dalam hukum. Jadi ke depan pilkada Sragen dinamis,” jelasnya.

Berikut Peta Kekuatan Parpol Hasil Pileg 2024 di Kabupaten Sragen

PDI Perjuangan                                            : 187.345 suara

Partai Golkar                                                  : 80.985 suara

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)             : 79.993 suara

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)          : 74.628 suara

Partai Gerindra                                             : 65.018 suara

Partai Demokrat                                           : 54.338 suara

Partai Amanat Nasional (PAN)               : 37.367 suara

Partai Nasdem                                              : 18.099 suara

Kumulatif Partai Non Parlemen             : 14.710 suara

Sumber: Diolah dari Data Perolehan Suara Hasil Pileg 2024, KPU Sragen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya